"What is love?" They asked.

I've been quite thinking that love was actually an illusion. Love was something strong people thought they felt, because oftentimes no matter how deep you love someone, it would be just temporary feelings.

Sometimes universe set you and the one you 'love' apart, and those feelings started to fade away. You might keep your feelings for a while but when you finally realize you weren't meant to be, you began to move on, close the door, and 'love' someone else. Conversely, when universe set you closer and closer, those feelings slowly become another kind of feeling called 'familiarity'. You used to be with someone because he/she is the one that accompanies you this far. You depend on him/her because you used to do that. Is it love? I guess it is not.

So here, I have a self define of the meaning of love.

Love is when I look at him, I have a sudden feeling that I was born for him. I was designed imperfectly, because this person was designed to perfect me. We might meant to be together, we might not. But I know this feeling would always stay whenever i recall my memory of him. This feeling would last.

It is something you cannot fully understand, but you can fully feel. It could be temporary, but if you're really lucky, it wouldn't be. Love is actually a statement, not a question.

But, if they are curious enough to ask, and love becomes question...
.. well, I hope, you are forever my answer.
10 hal random yang akhir-akhir ini sering banget melintas di kepala saya...

1. Social hierarchy itu sampah. Saya masih nggak ngertilah sama orang-orang yang selalu menempatkan manusia dalam kasta-kasta tertentu hanya berdasarkan materi atau kedudukan. Tanpa sadar budaya jaman kerajaan dahulu kala itu masih sering diaplikasikan sampai saat ini. Banyak orang-orang (mungkin termasuk saya sendiri) yang lebih mengutamakan kepentingan orang-orang yang 'berada' dibandingkan yang 'nggak ada'. Padahal semua orang itu kan sama. Sama-sama lahir dari rahim, nggak ada kan yang tiba-tiba jatoh dari langit? Semuanya ciptaan Tuhan kan ya? Kenapa kita harus memperlakukan berbeda?

2. Banyak banget yang debatin enakan single (iya, saya ga pake kata-kata 'jomblo') atau punya pacar. Menurut saya dua-duanya enak-enak aja sih. Mau single atau in relationship, sendiri atau berdua (atau rame-rame), yang paling penting dalam hidup itu bahagia. Ya jadi kalo dengan sendiri aja kamu udah bisa have fun, kenapa harus maksain diri cari pendamping.

3. Sebagus apapun kelihatannya hidup orang lain, hidupmu itu jauh lebih enak. Tuhan itu Maha Pendesign segala sesuatunya. Kita berada dalam skenario hidup yang seperti ini karena kita sudah tercipta dengan otak/mental/karakter yang sesuai dengan skenario hidup kita. So why minding your neighbors' green grass in their backyard because you're not happy of your own backyard? You can simply grow flowers in yours. Go have a life.

4. Kalo ada seseorang yang sangat-sangat nyebelin, mungkin kamu harus bersikap lebih baik lagi. Ini catatan berlaku buat saya juga.

5. Saya belom bisa nemu dimana letak lucunya seekor kucing. Udah, titik.

6. Sejak kuliah sampe sekarang (semoga seterusnya) saya sebisa mungkin nggak mau sebel atau marah-marah sama Ibu. Soalnya saya baru tau kalo pas melahirkan itu sakitnya sama kayak amputasi tapi nggak pake obat bius. Jadi paham kenapa Rasulullah SAW sampe bilang "Ibu" sebanyak 3x waktu ditanya "Di dunia ini siapa yang harus paling dihormati?" :')

7. Martabak telor masih jadi makanan paling enak menurut saya, meskipun jadi ga enak perasaan begitu liat timbangan.

8-10. Ya kamu lah, (si)apa lagi..

Ten Random Things

by on 1:36:00 PM
10 hal random yang akhir-akhir ini sering banget melintas di kepala saya... 1. Social hierarchy itu sampah. Saya masih nggak ngertilah sa...
Rindu adalah apa yang menggaung dalam hati, tersebab ketidakhadiranmu di sisi

Sedang luka adalah apa yang diagungkan duka, tercipta atas cinta yang tak kembali

Dan harap ialah yang menggumam dalam senyap, yang mengiang atas kumandang janji

Lalu kamu adalah akar dari segala sebab, titik temu antara penawar dan musabab

Aku hanya ingin kamu

Dan untuk itu, perlukah sebait sajak agar kamu tahu?

sebuah sajak

by on 9:40:00 PM
Rindu adalah apa yang menggaung dalam hati, tersebab ketidakhadiranmu di sisi Sedang luka adalah apa yang diagungkan duka, tercipta atas ...
Self potrait of Nazwa Andari Indra
 
Bulan Februari lalu, untuk pertama kalinya saya ngambil tawaran sebagai guru privat. Muridnya nggak susah sih (mestinya), soalnya calon murid saya itu masih kelas 1 SD, perempuan  lagi. Jadi saya terima lah tawarannya, berhubung pengen coba-coba cari penghasilan sendiri dari ilmu yang pas-pasan ini.

Murid saya ini namanya Nazwa, panggilannya 'zua' (dibaca 'jua'). Anaknya manis, imut-imut, lucu trus kenes banget. Saya ini di kampus maupun di rumah udah terkenal cerewet, tapi sama dia saya masih sering kalah kalo udah 'silat lidah'. Pokoknya untuk ukuran anak SD kelas 1, wuih, ini anak canggih-canggih cerdas gitu lah.

Saya masih ingat hari pertama ngajar dia, awalnya canggung. Dia juga belum 'move on' dari guru lesnya yang lama. Masih suka salah panggil, masih suka bandingin. Saya paling inget banget satu percakapan ini yang bikin saya ketawa-ketawa kalo dikenang.

Nazwa: Kak, kakak hapal semua lagu-lagu ya?
Saya: Lumayan hapal. Zua mau diajarin lagu apa?
Nazwa: Nyanyiin cicak-cicak di dinding kak.............. tapi pake bahasa Arab...
Saya: *gubrak*

Itu baru 'awal' dari sekian banyak percakapan absurd kami selama saya ngajarin dia. Ada lagi beberapa yang saya ingat, yang lumayan bikin saya *gubrak*, *hening*, atau bahkan terharu karena kepolosan dia..

Nazwa: "Kak, nyanyiin lagu 'Pohon Belimbing' dong."
Saya: "Lagu 'Pohon Belimbing' itu yang mana ya...? Kakak nggak tau.."
Nazwa: "Iih.. katanya hapal semua lagu. Itu loh, yang kayak gini, 'naik... naik.. ke puncak gunung..' itu kaak."
Saya: *bengong* (Sejak kapan lagu itu berubah namanya jadi 'Pohon Belimbing'?) ._.



Nazwa: "Kak, kakak tinggal di sini aja ya?"
Saya: "Lah, kakak kan punya rumah?"
Nazwa: "Iya.. kakak pindah aja ke sini. Rumah kakak kan bisa dijual."
Saya: "Ya nggak bisa lah..."
Nazwa: "Bisa.., kan Kakak tuh kakaknya Zua, jadi harusnya tinggal di sini sama-sama Zua."
Saya: *awwwww* :')



Nazwa: "Kak, kemaren ada soal dikasi Bu Guru. Zua bisa ngerjainnya. Soalnya Zua nyontek teman Zua.:
Saya: "Eeeh kok gitu..? Ga boleh nyontek dong, kan Zua bisa kerjain sendiri."
Nazwa: "Iya sih, tapi zua kan malas ngerjainnya."
Saya: "Ya ampun.. pokoknya lain kali ga boleh nyontek ya. Kakak ga punya tuh adek yang suka nyontek kayak gitu."
Nazwa: "Huh, zua juga ga punya kakak yang cerewet kayak gitu."
Saya: .___.

 .... dan masih banyak lagi selama lebih kurang 6 bulan saya menjadi guru les 'kakak' nya dia :')

Namun, tepat hari ini saya mesti 'berdadah-dadahan' sama dia, karena saya memutuskan untuk berhenti mengajar. Bukannya karena saya capek jadi gurunya dia, nggak sama sekali, tapi karena mulai semester 5 nanti kegiatan perkuliahan dijamin akan super padat ditambah dengan deadline sidang skripsi serta tetek bengek keorganisasian yang saya amanahi. Jadi ya... saya mesti melepas kesibukan yang satu ini :')

Jujur saya sediih sekali, mengingat dia dan adiknya (oh iya, saya lupa cerita kalau dia punya adik perempuan yang sama lucu dan kenes nya sama kayak dia) udah saya anggap kayak adek perempuan sendiri (maklum, di rumah jadi cewek satu-satunya). Tapi toh, pilihan sudah diambil. Yang terjadi sudah terjadi. Akhirnya tadi sore saya 'pisahan' sama dia. Trus dipeluk eraaat banget :')

Eh, malamnya, saya dapet sms dong kayak gini... :')

 



Makin terharuuu :')
Trus ga beberapa lama dia nelpon, nanyain saya lagi apa? Dia kangen sama saya, katanya :') Sekitar 2 menitan kami ngobrol-ngobrol trus percakapan ditutup karena dia udah mau tidur. Trus dia bilang besok sebelum pergi sekolah dia mau nelpon lagi, liat aja besok bener apa nggak.. hehehe..

Goodbye is always hard, .. apalagi sama anak selucu ini.. :') Ahh... semoga berikutnya silaturahim kami bisa tetap terjalin, walaupun saya mungkin tidak bisa bertemu dia sesering biasanya :") I love her (and her sister) like they are my own siblings. They are my sweet lil girls :')

See ya!


Foto di figura ruang tamu. Sengaja difoto sama Nazwa sendiri, dia bilang "Ini foto buat kakak liat-liat kalo lagi kangen zua." :'>

Satu-satunya foto berdua sama dia. iya, saya kucel.

Foto adeknya, yang difoto sendiri sama dia. Adeknya langsung heboh berpose :'>


Harus jadi anak pinter ya, adek-adekku...! :')

goodbye, kid..! :')

by on 12:24:00 AM
Self potrait of Nazwa Andari Indra   Bulan Februari lalu, untuk pertama kalinya saya ngambil tawaran sebagai guru privat. Muridnya ngg...
Oke, seharusnya postingan ini dibuat tadi-tadi, pas pagi atau siang hari di tangga1 Agustus, bukannya sekarang ketika tanggal justru sudah hampir berganti. Tapi berhubung seharian ini sibuk sekali (tsailah) baru sempat deh nulis sekarang.

Jadi to the point aja. Bulan kemaren, saya punya rencana untuk 'menghidupkan' kembali blog yang kayak hidup segan mati tak mau ini dengan tulisan-tulisan rutin yang rencananya akan diposting sepanjang Agustus. Kenapa Agustus? Karena di bulan ini saya ulang tahun. Karena pada bulan ini saya sudah libur :'D :'D Jadi 'sibuk kuliah' tidak bisa lagi jadi alasan saya untuk mandek menulis. Walaupun sebenarnya masih ada deadline judul dan latar belakang skripsi sih. Nah, semoga niatan ini dapat dilaksanakan sampai akhir Agustus nanti, dan harapannya setelah itu bisa rutin menulis. Mari, diaamiinkan :D

Oh iya, ini bukan proyek yang serius, jadi yaa cuma iseng-isengnya saya aja. Trus bagi yang mau ikutan, yuk silahkan. Lumayan lah, ngeramein blog masing-masing biar gak sepi kayak handphone sama hati :">

Gitu aja sih, ini cuma postingan pembukaan, mestinya sih habis ini ada postingan lagi. Mudah-mudahan masih sempat. Sekian saja, terimakasih atas atensinya :)

Sampai jumpa!


Agustus Menulis

by on 11:31:00 PM
Oke, seharusnya postingan ini dibuat tadi-tadi, pas pagi atau siang hari di tangga1 Agustus, bukannya sekarang ketika tanggal justru sudah h...