lelaki itu mengacaukan fungsi hipotalamusku; membuat aku terjaga dari malam hingga pagi buta. membuat aku abai akan serotonin yang memerintahku untuk tidur.

lelaki itu serakah akan tawa; ia akan tergelitik hanya dengan sedikit candaku, entah bagaimana impuls - impuls tawanya berlompatan begitu cepat.

lelaki itu ialah lelaki yang membuat persarafanku mencapai thresholdnya. membuat hatiku bernyanyian memainkan kidung - kidung gempita tiap kali ia menyapa.

lelaki itu jelmaan neoplasma; ia memula memberi rasa hangat di dada, berkarsinogenesis dan bermetastasis ke seluruh tubuh, ia lumpuhkan aku dermatom demi dermatom dengan cinta.

lelaki itu membuat sistem limbikku bekerja dua kali lipat lebih keras; semata - mata agar jejak memori yang kami cipta terekam di korteks dengan jelas.

lelaki itu datang dalam hidupku dan beri percikan alba, buat aku mengerti bahwa hidupku tidaklah kesemuanya grisea.

lelaki itu tidak pernah alpa mengunjung kediaman Tuannya kala subuh hingga isya; yang otomatis mendatangi sumber suara jika undangan digema.


lelaki itu adalah lelaki yang terlampau hebat, bukan atas kesempurnaannya. jauh sederhana dari itu, ia adalah lelaki yang membuat aku merasa aku berlomba - lomba untuk menjadi diriku yang paling baik, meskipun aku bukanlah wanita dengan cerebral paling baik. paling cemerlang.
 

ahh, lelaki itu jelmaan glukosa; dan aku hipoglikemi. tak henti - henti menginginkannya.


lelaki itu siapa?
entah sesiapa.
tapi bukankah setiap orang berhak memimpikan lelaki pujaannya?
maka lelaki itulah, yang bagiku adalah jawabannya.

lelaki itu

by on 8:24:00 PM
lelaki itu mengacaukan fungsi hipotalamusku; membuat aku terjaga dari malam hingga pagi buta. membuat aku abai akan serotonin yang memerinta...
"Luka sedalam ini seharusnya adalah bukti bahwa kita pernah menangis dan mempertahankan sekuat - kuatnya sebelum pada akhirnya melepas pergi."

tentang luka

by on 8:00:00 PM
"Luka sedalam ini seharusnya adalah bukti bahwa kita pernah menangis dan mempertahankan sekuat - kuatnya sebelum pada akhirnya melepas...
untuk rumah yang nyaman, untuk diberi keselamatan menempuh hujan.
untuk tidur yang panjang semalam, untuk istirahat yang cukup.
untuk teh hangat yang masih tersedia, untuk waktu yang masih banyak demi menggenapkan seluruh pekerjaan.
untuk orang tua yang marah karna peduli, yang senantiasa mengkhawatirkan anaknya.
untuk teman - teman yang terlampau baik, yang mendekap hangat perasaan.
untuk urusan yang dimudahkan, untuk rezeki yang dilebihkan, untuk nikmat yang tak dikurangkan.

bersyukurlah, sesungguhnya ada banyak alasan :)

bersyukurlah

by on 11:04:00 PM
untuk rumah yang nyaman, untuk diberi keselamatan menempuh hujan. untuk tidur yang panjang semalam, untuk istirahat yang cukup. untuk teh ha...
first of all, i'm sooo sorry, i've been neglecting this blog for weeks, because yeaah im pretty busy these days. the kind of business which i love to do, though :D
until tonight, a friend of mine suggest me to listen to this song...


I'm tired of waking up in tears,
'Cause I can't put to bed these phobias and fears
I'm new to this grief I can't explain;
But I'm no stranger to the heartache and the pain.

The fire I began, is burning me alive
But I know better than to leave and let it die
I'm a Silhouette asking every now and then
Is it over yet? Will I ever feel again?
I'm a Silhouette chasing rainbows on my own
But the more I try to move on the more I feel alone
So I watch the summer stars to lead me home

I'm sick of the past I can't erase,
A jumble of footprints and hasty steps I can't retrace,
The mountains of things that I still regret,
Is a vile reminder that I would rather just forget

(No matter where I go)

The fire I began, is burning me alive
But I know better than to leave and let it die
I'm a Silhouette asking every now and then
Is it over yet? Will I ever smile again?
I'm a Silhouette chasing rainbows on my own
But the more I try to move on the more I feel alone
So I watch the summer stars to lead me home

'Cause I walk alone, no matter where I go
'Cause I walk alone, no matter where I go
'Cause I walk alone, no matter where I go

I'm a Silhouette asking every now and then
Is it over yet? Will I ever love again?
I'm a Silhouette chasing rainbows on my own
But the more I try to move on the more I feel alone
So I watch the summer stars to lead me home
I watch the summer stars to lead me home



then suddenly, it hits me hard..

do i love what i'm doing? or do i keep myself occupied all this time just to snap you out of my mind?


oh, hello

by on 10:35:00 PM
first of all, i'm sooo sorry, i've been neglecting this blog for weeks, because yeaah im pretty busy these days. the kind of busines...
just like cassandra niki to photograph.
diana rikasari to fashion.
benzbara to writings and stuff.

i do, want to have passion too.

what is my passion? what am i gonna do about it?

passion

by on 5:00:00 PM
just like cassandra niki to photograph. diana rikasari to fashion. benzbara to writings and stuff. i do, want to have passion too. wha...
terbangun di pagi hari, udara sesak bau memori. terpaksa kunikmati kenangan kita seperti menikmati sepotong roti dan secangkir kopi.

samar kulihat bayangmu memantul dari cangkir kaca. sepertinya rinduku telah terpendam terlalu lama.

cinta bukan lagi cinta jika kamu tiada. aku hampa, hanya bertemankan cerita - cerita lama layak meminum kopi yang sudah tak berasa.

lalu berputarlah kenangan tadi satu demi satu. kusaksikan saja diam dan bisu. walau hati mengeluh rindu.

karna setidaknya, ada kamu disitu.

sajak kopi

by on 7:15:00 PM
terbangun di pagi hari, udara sesak bau memori. terpaksa kunikmati kenangan kita seperti menikmati sepotong roti dan secangkir kopi. sama...
bau buku gramedia. buku - buku super mahal kinokuya. antrian sejam salon. gloomy. mi ayam pinggir jalan, mi ayam tengah malam. mandi malam buta sepulang dari bandara. midnight talks. jalanan padat depok. pancake itc. takoyaki. crepes dan teh dengan rasa aneh. scream 4. nasi lada hitam ricebowl yang ga abis. steak murah, milkshake enak. naik turun angkot. ngantri di kartikasari. ciki oren. ladda land ga jadi. puter - puter pvj trus deg2an karna ada lomba IT atau apalah itu namanya yang banyak laptopnya. ngewarnet ampe jam 11 malam. film horror cina yang ga serem. galau berjamaah. lift bersejarah. pulang haha. nangis di pesawat. nangis tiap pms. kangen. nangis tiap pengen ketemu tapi cuma bisa chat. atau dm.  nangis tiap liat album jaman dulu, gendong2an sama naik kuda bareng. nangis tiap inget ga tau kapan lagi bisa ketemu. nangis, karna kangen.




tik, kangen tik.






seharusnya aku bisa mencintai tanpa celah. tanpa lelah.
seharusnya aku mencintai tanpa takut gelisah.
seharusnya aku mencintai tanpa menyerah.
seharusnya aku mencintai tanpa mengingat yang sudah - sudah.

ah, kini aku mencintai tanpa tahu arah.
seharusnya bagiku mencintai itu bukan masalah.

seharusnya tanpa

by on 12:43:00 AM
seharusnya aku bisa mencintai tanpa celah. tanpa lelah. seharusnya aku mencintai tanpa takut gelisah. seharusnya aku mencintai tanpa m...
mungkin kita adalah dua yang berada pada titik yang jauh berseberangan, namun tengah jatuh bangun saling menemukan.

mungkin kita adalah dua yang kini telah berdiri berdampingan, namun terlalu angkuh dan abai akan naungan rasa nyaman.

mungkin kita adalah dua yang retak akan pahitnya perpisahan, namun berpura menyembunyikan jejak - jejak kehilangan.

mungkin kita adalah dua yang remuk atas masa lalu dan kenangan, namun berani bergerak dan berlari menggenggam masa depan.

mungkin kita adalah dua yang keyakinannya telah luluh berantakan, namun bersikeras bahwa suatu saat akan bertemu seseorang yang layak dipercayakan.

mungkin kita adalah dua yang tersesat dalam labirin panjang pengalaman, yang mungkin beratus kali selisih jalan, hingga sampai pada masa ini pun kita tak jua berpapasan.

entah seperti apa aku, kamu. entah seperti apa kita pada saat ini? hancur leburkah? bahagiakah? entah di belahan bumi bagian manakah masing - masing dari kita? ataukah justru sudah sering bertatap muka, aku tidak tahu. aku masih tiada petunjuk engkau siapa.

namun seperti apapun kita, aku tahu bahwa kita sedang mencari jalan. menanti pertemuan..

tunggu aku. di waktu dan tempat yang telah Tuhan tuliskan, disitulah kita akan sama - sama tahu, bahwa kita telah berada pada titik pemberhentian.. :)

kemungkinan

by on 9:36:00 PM
mungkin kita adalah dua yang berada pada titik yang jauh berseberangan, namun tengah jatuh bangun saling menemukan. mungkin kita adalah du...
aku pernah mencintaimu dengan luar biasa,
bukan hanya sekedar cinta yang sederhana, melainkan cinta yang tumbuh dan tertanam sedemikian rupa..
aku pernah mencintaimu hingga nyaris gila,
hingga lagu kehabisan nada dan sajak kehabisan kata untuk mengungkapkannya..
aku pernah mencintaimu hingga cinta membuatku buta, menganggap kau adalah segalaku dan tanpamu aku tak bisa apa - apa..
ya, aku pernah..

dan aku masih ingat bagaimana rasanya saat cinta merasuk ke diriku, menciptakan atmosfir di dalam hati, membuatnya hangat setiap aku melihatmu..
membuat aku tergila - gila padamu, menginginkanmu setiap waktu, seakan - akan kau adalah alasan bagiku untuk hidup..
aku masih ingat bagaimana bentuk perasaan senang setiap kali mataku bertemu matamu, atau saat melihatmu dari kejauhan,
bahkan mendengar suaramu pun membuat hatiku melonjak senang, rasanya seperti kau hanya berbicara padaku dan seisi dunia pelan - pelan menghilang kecuali kita..

aku mencintaimu untuk waktu yang sangat lama, sampai - sampai menit dan detik yang berisi kenangan kita tak dapat kuhitung dan tak dapat kuingat dengan sempurna..
dan waktu - waktu yang terangkai dengan kenangan tentangmu,
dimana ada aku, ada kau, ada kita, adalah waktu - waktu yang amat berharga..
yang sampai saat ini pun masih aku kenang sebagai salah satu waktu terbaik yang pernah aku punya..

tapi mencintaimu juga pernah membuatku lelah,
kau tak hanya membuatku tertawa, tapi juga membuatku menangis,
karna cinta yang tak kunjung kau balas,
tak mudah mencintai diam - diam, merindukan diam - diam..
mengharapkan kau untuk datang padaku di saat kau terus - menerus 'menyia - nyiakan' perasaan cintaku..
tapi tak apa,
toh cinta tak selalu membawa perasaan bahagia,
ada kalanya cinta mengajarkan sesuatu dari luka dan air mata..
membuat kita dewasa dengan cara tidak biasa..

aku, kau, cinta..
apa dulu kau pernah mencintaiku seperti ini?
aku tak pernah tau karna aku terlalu takut untuk mencari jawaban..
dan pada akhirnya waktu mengaburkan jejak - jejak kita, dan mengikis perasaanku perlahan..
tapi di suatu tempat di hatiku, aku masih tetap menyimpan,
perasaan suka,
duka,
tawa,
kecewa,
manis,
menangis,
semua ragu,
cemburu,
rindu..
dan berjuta rasa lain yang karnamu aku bisa merasakannya..

aku memang pernah mencintaimu begitu dalam,
terlalu dalam hingga kuputuskan untuk menguburnya di balik kenangan - kenangan silam..
karna terkadang,
cinta lebih indah jika hidup dalam diam.. 


"It's my first love 
What I'm dreamin' of 
When I go to bed 
When I lay my head upon my pillow, don't know what to do.." 

(Nikka Costa - First Love)

originally written at 13.1.11
to thou, the one i had been in love for years..

pertama

by on 5:58:00 PM
aku pernah mencintaimu dengan luar biasa, bukan hanya sekedar cinta yang sederhana, melainkan cinta yang tumbuh dan tertanam sedemikian rupa...
I'll drown my beliefs 
To have you be in peace 
I'll dress like your niece 
And wash your swollen feet
 

Just don't leave 
Don't leave
 

I'm not living 
I'm just killing time 
Your tiny hands 
Your crazy-kitten smile
 

Just don't leave 
Don't leave
 
And true love waits 

In haunted attics 
And true love lives 
On lollipops and crisps
 

Just don't leave 
Don't leave 
Don't leave 
Don't leave
Langit masih berwarna kelabu. Hujan baru saja berhenti setelah turun sederas – derasnya sejak pagi, menumpahkan tetes demi tetes air ke bumi. Bau daun – daun basah menguar, memberikan efek kesejukan jika menghirupnya.

Rena merapatkan tubuhnya. Sedikit menggigil akibat sejuk. Matanya sayu, ia sangat mengantuk. Hawa seperti ini adalah hawa yang paling ideal untuk tidur, bukannya untuk mendengarkan berbagai pemaparan teori atom mulai dari yang paling sederhana seperti yang diungkapkan Demokritus bahwa unsur terkecil suatu benda ialah atom, atau yang kompleks seperti teori atom Niels Bohr dan teori Mekanika Kuantum. Ah! Seperti mendengar dongeng sebelum tidur!


Ia lalu mengerling ke arah jam dinding. Masih lama, empat puluh menit lagi. Rasanya waktu berjalan sejuta kali lebih lambat siang ini. Pikirannya lalu bermain sendiri, berimajinasi, lalu tanpa sengaja teringat hal yang paling ia hindari…


Fathir. Mengingat nama itu saja bisa membawa beribu perasaan menyiksa. Seakan – akan semuanya memberontak di dada, ingin dikeluarkan paksa. Rena menarik nafas panjang, teringat sebuah kejadian yang masih teringat jelas di benaknya.


Malam itu seharusnya akan jadi malam yang sama seperti malam biasanya kalau saja Fathir tidak datang ke rumahnya mendadak. Tanpa memberitahu apa – apa. Rena tentu saja terkejut, walaupun ada perasaan senang yang melesak – lesak di hatinya. Fathir! Betapa ia sangat rindu padanya. Sangat – sangat rindu, hingga perasaan itu terkadang tak dapat diungkapkan lagi oleh kata – kata.


“Ada apa?” tanyanya riang setelah mempersilahkan Fathir duduk.
“Hmm, cuma numpang singgah. Tadi kebetulan lewat sini.” Jawab Fathir.
“You’re not good at lying, you know that?” Rena tertawa kecil. Basa – basi lama!
“Yeaah, I know. But you know what? I’m missing you that’s why I’m here…”


DEG!
Jantung Rena tiba – tiba saja berdetak lebih keras. Waktu serasa berhenti seketika.


Rena diam sejenak. Ia ingin sekali berkata bahwa ia juga merindukan Fathir sama besarnya. Bahkan mungkin lebih besar. Setiap hari, setiap menit, setiap detik mungkin selalu dihabiskan Rena untuk merindukannya. Tapi ia lantas teringat sesuatu.


“Hmm.. Dian tahu kamu kesini?” tanyanya hati – hati. Sekaligus takut.
“Nggak. Dia nggak tahu…” Fathir menunduk. Wajahnya semakin tak tampak.
 

Rena menghembuskan nafas berat. Hhh.. sudah disangka. Inilah yang paling ditakutkannya. Fathir… datang kesini tanpa sepengetahuan Dian. Fathir malah mengatakan hal – hal yang seharusnya tidak dikatakan kepadanya. Ini salah. Ini tidak seharusnya terjadi.
 

“Aku.. masih sayang sama kamu, Ren…” ungkap Fathir lamat – lamat.
Rena tersentak. Tak dipungkiri, batinnya bergejolak senang tapi akal sehatnya mengingatkannya kepada Dian dan perasaan bersalah kembali menyelimutinya.
 

"Aku juga sayang kamu. Tapi kamu…, Dian…” Rena sengaja menggantung kalimatnya. Membiarkan diam menyelesaikan.
 

Keduanya larut dalam diam. Semuanya sibuk dengan pikiran sendiri – sendiri. Sibuk menyusun kata – kata apa yang harus diucapkan saat itu.
 

Hati Rena gemuruh. Pikirannya berkecamuk hebat. Kata – kata Fathir tadi jelas membuatnya senang. Rasanya bahkan lebih membahagiakan dibandingkan mendapat nilai 90 di pelajaran Fisika. Tapi Fathir milik Dian, bukan miliknya lagi. Dan karna itulah, ia merasa sangat bersalah. Dia sekarang tidak punya hak apa – apa. Kata – kata tadi bukanlah miliknya, melainkan milik Dian. Tidak seharusnya tertuju padanya, tapi pada aDian..
 

Namun di sisi lain, pengharapan Rena juga kembali membunga. Ia pun tak bisa menyangkal ia masih menginginkan Fathir dan jelas ia tak rela jika Dian merebut tempat yang seharusnya menjadi miliknya. Jikalau Fathir masih menyayanginya, bukankah seharusnya ia yang bersama Fathir bukan malah Dian?

“Kamu nggak bisa putusin dia ya?” kata – kata itu meluncur begitu saja dari mulut Rena. Memecah keheningan. 
Fathir diam dan terlihat berpikir keras. Rena menunggu respon dengan gugup.
 

“Ini nggak sesimpel kelihatannya, Rena. Aku nggak mau nyakitin siapapun, termasuk Dian…”
“Tapi kalau kayak gini, kamu nyakitin aku….!”
“Aku– ah.. Aku nggak bermaksud nyakitin kamu. Aku bingung aku harus gimana. Dian.., dia nggak tahu apa – apa. Aku nggak akan bisa tiba – tiba ninggalin dia. Kamu tau kan posisi aku gimana…”
 

Rena jelas tahu. Tanpa perlu diberi tahu pun ia telah mengerti betul. Tapi ia juga tak terima dengan jawaban Fathir tadi. Hatinya memprotes keras. Seharusnya Fathir kembali saja padanya. Seharusnya Fathir meninggalkan Dian untuknya. Toh yang Fathir inginkan ialah dia, bukan Dian? Bukankah akan lebih baik jika kita bersama orang yang kita inginkan dan juga menginginkan kita?
 

“Aku mau kamu, Ren. Tapi aku nggak bisa putus dengan Dian gitu aja. Coba kamu yang di posisi Dian. Pasti sakit diputusin tanpa sebab. Kamu nggak salah apa – apa, nggak tau apa – apa tapi hubungan kamu berakhir gitu aja. Nggak adil kan rasanya? Dan lagi, aku harus bilang apa sama Dian? Gimana cara aku ngejelasin ke dia supaya aku bisa putus sama dia? Aku serba salah, Rena…” Fathir mencoba membuat Rena mengerti kesulitannya.
 

Rena mau tak mau mengakui bahwa ucapan Fathir memang benar. Ini tak adil buat Dian. Sama sekali.
“Hah, sudahlah. Jangan dibahas lagi.” Rena menyerah.
 

Fathir menarik nafas panjang. Ia lalu pamit untuk pulang. Sudah larut malam. Rena mengantarkannya hingga ke depan rumah. Ada perasaan berat melepaskan, seakan ada perasaan yang belum terselesaikan. Ia sebenarnya masih tak puas. Untuk apa Fathir datang kalau hanya menorehkan luka sekali lagi? Luka yang justru terasa lebih dalam.
 

Sebelum pulang, Fathir memandanginya sekali lagi, seolah – olah akan meninggalkan Rena untuk selamanya.
 

“Satu hal,” tukas Rena ketika Fathir menghidupkan motornya.
“Apa?”
“Bukan cuma kamu yang rindu. Aku juga…” ucap Rena diiringi dengan senyum dan air mata yang dipaksa setengah mati agar tak keluar. 

Fathir tersenyum. Ia menutup kaca helm, lalu melesat dengan motornya. Pergi. Ditelan malam.
 

Rena menangis sejadi – jadinya, seperti air mata diciptakan memang untuk dibuang begitu saja. Semua beban ingin dikeluarkan bersama – sama dengan air mata yang tak henti – henti menetes ke pipinya. Ia telah merasakan berbagai jenis rasa sakit, tetapi sepertinya rasa sakit inilah yang paling menusuk jiwa. 

 -0-

"Hoy! Ngelamun aja! Nggak nyatat?” tepukan kecil Nita mengejutkan Rena. Menghamburkan potongan – potongan cerita lama yang berputar dalam otaknya. Rena sontak memandangi jam. Sepuluh menit lagi bel sekolah berbunyi. Ia bahkan tak sadar apa yang terjadi di kelas selama tiga puluh menit tadi. Nita menatapnya heran.

“Eh, lo kenapa? Sakit?” tanyanya khawatir. Rena menggeleng pelan. Ia memberi isyarat pada Nita untuk kembali fokus pada penjelasan di depan. Ia pun mencoba mengembalikan konsentrasinya ke pelajaran. Sebisa mungkin dicobanya untuk mengerti penjelasan Pak Tanto yang kini sudah sampai pada spektrum atom Hidrogen. Namun ternyata sangat sulit, mengingat masih ada hal yang menjadi beban pikirannya. Tak sampai dua menit, perhatiannya tak lagi tertuju pada Pak Tanto…

-0-

Beberapa hari sudah lewat sejak peristiwa malam itu. Jujur saja, sejak kejadian mengejutkan sekaligus menyakitkan tersebut, Rena tak bisa tenang. Batinnya bimbang dan benaknya seperti selalu terbebani oleh sesuatu. Lalu datanglah hari itu..
 

Handphone Rena berbunyi, dering yang sangat Rena kenal. Dari Fathir! Rena bergegas mengangkatnya.
“Halo…?”
“Halo, Ren…”
Rena tak ingat percakapan apapun setelah itu. Basa – basi biasa yang Rena sudah lupakan. Yang membekas hanyalah satu hal. Jelas dan tegas.
“Ren, aku mau kamu lupakan peristiwa malam itu… Bisa kan?” pinta Fathir, sepertinya setelah banyak pertimbangan.
Rena tak menjawab. Tanpa diminta, air mata meluncuri pipinya. Berlomba – lomba turun, membuat matanya basah dalam waktu singkat.
“Ren? Rena..?”
Sambungan telepon diputus seketika.
 

Beberapa saat kemudian tangisnya mereda. Ia telah banyak mengambil kesimpulan dalam air mata. Ia telah memantapkan hatinya untuk membuat sebuah keputusan. Keputusan yang sebenarnya tak pernah diinginkannya. Ia lalu menghubungi Fathir balik,
 

“Halo Ren? Kamu nggak papa kan?” dari suaranya, terdengar Fathir sangat cemas.
“Fathir…”
“Ya?”
“Lupakan aja kita pernah ada. Bisa kan?” pinta Rena. Tegas dan jelas. Ia lalu memutuskan sambungan telepon sebelum Fathir sempat menjawab sepatah kata pun…


-0-

Dering bel mengejutkan Rena. Membuat angan – angannya buyar. Rena seperti baru terbangun dari tidur. Nita mengguncang – guncangkan tubuh Rena, memastikan bahwa temannya itu tidak apa – apa.
 

“Gue nggak kenapa – kenapa kok, Nit. Ini gara – gara hujan nih, jadi ngantuk banget. Gue nyaris tidur tadi.” ujar Rena seraya mengemaskan buku – bukunya.
“Ya.. kirain aja lo jadi terpesona ngeliatin Pak Tanto. Hahaha…” tukas Nita, lega temannya baik – baik saja.
“Ya nggak lah, asal banget! Lo kali tuh, sampe nggak kedip gitu ngeliatinnya…” Rena balik meledek. 

Mereka berjalan keluar kelas sambil tertawa bersama. Saling meledek dan bercanda lalu tertawa lagi. Rena sejenak lupa akan kesedihannya sampai saat tak sengaja matanya menangkap Fathir sedang berjalan dari kejauhan, ada Dian di sisinya.
 

Rena berhenti tertawa. Ia buru – buru mengalihkan perhatian pada Nita yang menyerocos tentang betapa dinginnya hari ini. Sesekali ia tertawa dan menanggapi temannya yang tak berhenti berceloteh itu.
 

Diam – diam Rena mencuri pandang ke arah Fathir dan Dian lagi. Hatinya menangis.
Mudah saja bagimu untuk melupakan peristiwa waktu itu…


"Kau tak berhak tanyakan keadaanku
Kau tak berhak tanyakan keadaanku
Mudah saja bagimu
Mudah saja untukmu
Andai saja cintamu seperti cintaku"

 

***

Malam itu mungkin bisa dikatakan malam paling melankolis bagi Fathir. Pikirannya galau, melayang – layang entah kemana. Beribu kata berkecamuk di kepalanya. Ia telah mencoba berbagai cara untuk menghilangkan perasaan aneh itu, tapi apapun yang ia coba lakukan tampaknya hanya memperburuk perasaannya.
 

Tak lama ia memutuskan untuk pergi keluar, menghirup udara malam. Ia mengambil kunci motor yang digantungnya di tempat biasa dan bergegas ke garasi. Ketika akan menghidupkan motor, handphonenya berbunyi. Panggilan masuk.
“Kamu lagi apa?” Dian.
“Ga lagi apa – apa kok.” jawabnya pendek.
“Hmm, udah makan?” tanya Dian lagi. Pertanyaan basi! Pikirnya malas.
“Udah. Kamu juga udah kan?”
“Belum nih, belum laper.” jawab Dian dengan nada manja, minta dibujuk.
“Makan gih sana, udah malem gini. Nanti mag kamu kambuh baru deh panik…” setengah hati ia membujuk Dian.
“Iyaa… nanti aku pasti makan kok. Kamu..”
“Dian, udahan dulu ya. Aku ngantuk banget hari ini. Aku pengen tidur…” Fathir memotong perkataan Dian.
“Oh…, gitu ya? Ya udah, kamu tidur aja. Selamat tidur ya. Miss you…”
Fathir terdiam sesaat. Beberapa detik hening, baru ia menjawab. Singkat.
“Miss you too.”
 

Pembicaraan terputus. Tanpa membuang lebih banyak waktu, ia langsung menghidupkan motornya dan melesat pergi. Sekarang ia sudah tahu harus kemana.


 -0-

Fathir memencet bel ragu. Bisa saja semua orang di rumah itu mengomelinya atau menganggapnya tidak punya jam sampai – sampai bertamu semalam ini. Ia melirik sekilas ke jam tangannya. Setengah sembilan malam. Beruntung sekali kalau ia tak sampai diusir dari sini.
 

Pintu dibuka dan keluarlah gadis yang sepertinya jadi alasan kebimbangannya selama ini.
 

“Fathir?” nyata sekali gadis itu begitu terkejut atas kedatangannya. Ia pun dipersilahkan duduk.
“Ada apa?” dari nada bicaranya, gadis itu terkesan senang.
“Hmm, cuma numpang singgah. Tadi kebetulan lewat sini.” Jawabnya mencoba berbasa – basi.
“You’re not good at lying, you know that?” Ya, gadis yang bernama Rena ini terlalu kenal dia.
“Yeaah, I know. But you know what? I’m missing you that’s why I’m here…” Fathir tidak tahu mengapa kata – kata yang selama ini menggedor – gedor hatinya itu keluar begitu saja. Tapi jujur saja, setelah mengungkapkannya, ia merasa seribu kali lebih baik.
 

 “Hmm, Dian tahu kamu kesini?” senyum Fathir lenyap seketika. Mengapa Rena harus menyinggung nama itu? keluhnya di dalam hati.
“Nggak. Dia nggak tahu.” jawabnya singkat, berharap Rena tak membicarakan Dian lagi.
 

Tapi ternyata, Rena justru jadi bungkam. Fathir pun semakin resah. Tiba – tiba saja ia merasa harus mengatakan apa yang sebetulnya tak boleh dikatakan.
 

“Aku.. masih sayang sama kamu, Ren…” ungkapnya perlahan.
“Aku juga sayang kamu. Tapi kamu…, Dian…” Fathir bisa melihat perubahan warna pada raut wajah Rena.
 

Nama itu lagi! Fathir memaki dalam hati. Pikirannya mendadak kembali kacau. Mereka jadi sama – sama diam. Canggung.
“Kamu nggak bisa putusin dia ya?” Jantung Fathir seperti ditarik paksa. Ia tahu, lama – kelamaan pertanyaan ini akan ditanyakan Rena dan sampai saat ini ia masih tak tahu harus menjawab apa.
“Ini nggak sesimpel kelihatannya, Rena. Aku nggak mau nyakitin siapapun, termasuk Dian…” ia berusaha agar tak terlihat gugup.
“Tapi kalau kayak gini, kamu nyakitin aku….!” nada suara Rena sedikit naik.

“Aku– ah.. Aku nggak bermaksud nyakitin kamu. Aku bingung aku harus gimana. Dian.., dia nggak tahu apa – apa. Aku nggak akan bisa tiba – tiba ninggalin dia. Kamu tau kan posisi aku gimana…” tiba -  tiba saja wajah Dian membayanginya. Menghantuinya. Tiba – tiba ia jadi merasa sangat bersalah. Merasa tak seharusnya ini terjadi. Tiba – tiba ia terbayang Dian yang terluka apabila ia tahu tentang semua ini. Ia memang tak punya rasa yang lebih dalam untuk Dian sedalam rasanya pada Rena, tapi ia tetap tak suka perasaan tidak enak apabila ia menyakiti hati siapapun, apalagi Dian yang tak tahu apa – apa. Dian yang tak sengaja terseret dalam kehidupannya.
 

“Aku mau kamu, Ren. Tapi aku nggak bisa putus dengan Dian gitu aja. Coba kamu yang di posisi Dian. Pasti sakit diputusin tanpa sebab. Kamu nggak salah apa – apa, nggak tau apa – apa tapi hubungan kamu berakhir gitu aja. Nggak adil kan rasanya? Dan lagi, aku harus bilang apa sama Dian? Gimana cara aku ngejelasin ke dia supaya aku bisa putus sama dia? Aku serba salah, Rena…”
 

Fathir tahu Rena tak akan menerima penjelasannya. Ia menyumpah – nyumpah dirinya sendiri karena telah menyakiti hati gadis yang sangat disayanginya itu. Tapi mau bagaimana lagi, keadaan memaksanya untuk bersikap demikian.
 

“Hah, sudahlah. Jangan dibahas lagi.” tolak Rena lemah.
Sesungguhnya, Fathir berharap Rena memukuli atau memakinya saja.
 

Ia melihat jam tangannya, sudah sangat malam. Fathir permisi untuk pulang dengan perasaan tak lebih baik dari seorang pengecut dan pecundang. Ia memandang Rena, mencoba menunjukkan perasaan bersalah dari sorot matanya. Berharap dalam hati semoga Rena tak memutuskan kontak dengannya setelah ini.
 

 “Satu hal,” baru saja Fathir menstarter motornya.
 “Apa?” ia menoleh ke Rena dengan cemas.
 “Bukan cuma kamu yang rindu. Aku juga…”
 

Hatinya mendadak berbunga. Ia lantas tersenyum dan pergi. Jauh meninggalkan Rena. Berharap dapat melupakan pancaran lembut matanya. Tapi yang dirasa hanyalah kepahitan.
 

-0-
Beberapa hari setelahnya, Fathir semakin galau. Namun ia tetap bersikap tak ubahnya pacar yang sempurna bagi Dian. Ia tetap menelepon Dian, menyuruhnya makan, mendengarkan ceritanya dan berbagi cerita sehari – hari sekedarnya. Berkata ‘tidak ada apa – apa’ setiap kali Dian merasa ada kejanggalan dari tingkah lakunya. Fathir jadi merasa semakin bersalah. Ia terkadang mengutuk dirinya sendiri karena tak bisa berterus terang pada Dian dan mengakhiri kepura – puraannya saja. Ia tak bisa, ia terlanjur masuk dalam kehidupan Dian. Ia terlanjur membuat Dian sayang padanya, dan ia tak bisa merusak begitu saja kebahagiaan seseorang, apalagi seseorang itu adalah pacarnya…
 

Lalu hari itu, ia memutuskan untuk menelepon Rena.
 

“Halo?”
“Halo Ren..”
Basa basi biasa, lalu ia langsung pada inti pembicaraan. Ia tak boleh menunda – nunda lagi. Sebelum ia kembali merasa berat untuk mengatakannya.

“Ren, aku mau kamu lupakan peristiwa malam itu… Bisa kan?” pintanya setelah berkali – kali menghela nafas panjang.
 

Lama Fathir menunggu reaksi dari Rena, tapi lawan bicaranya di seberang itu tak mengeluarkan sepatah kata pun. Hanya diam.
“Ren? Rena..?” panggilnya. Memastikan komunikasi itu bukanlah komunikasi searah.
Tut.. tut.. tut… Telepon diputus.
 

Inilah yang Fathir takutkan. Ia telah menyiapkan sejuta argumen dan alasan untuk berbagai tanggapan yang kemungkinan akan dilontarkan Rena. Tapi ia tak punya persiapan apa – apa jika Rena menanggapinya dengan cara seperti ini. Dengan membungkam. Ia ingin menelpon Rena lagi tapi takut panggilannya hanya sia – sia. Ia memutuskan untuk menunggu saja, sambil memikirkan harus berbuat apa ketika tak lama handphonenya berdering. Rena menelponnya balik.
 

Ragu, dijawabnya telepon dari Rena penuh bimbang, “Halo Ren? Kamu nggak papa kan?”
“Fathir…”
“Ya?”
“Lupakan aja kita pernah ada. Bisa kan?”
Permintaan Rena ini terdengar seperti teriakan skak mat baginya.


-0-

“Kita mau makan dimana?” Dian memandangnya dengan tatapan sayang.
“Hmm, di tempat kemarin juga enak. Terserah kamu sih, kamu lagi pengen makan apa. Aku fleksibel kok.” jawabnya lembut.
“Oke deh. Makan sushi aja ya. Aku lagi ngidam nih.” Dian mencoba bergurau.
“Ngidam? Kayak ibu – ibu hamil aja…” Fathir tertawa kecil, menanggapi gurauan Dian. Ia berusaha menampilkan senyuman termanis. Setelah Dian tak memperhatikannya,
ia mengedarkan pandangan ke penjuru sekolah lalu secara spontan memusatkan perhatiannya ke arah kelas Rena. Tanpa sadar, matanya mencari – cari sosok gadis itu. Ia menoleh lagi ke belakang. Melihat Rena yang sedang bersenda gurau dengan Nita. Menikmati cara tertawa Rena yang lepas sambil berharap ia juga dapat tertawa lepas seperti itu tiap kali Dian membuatnya berada di dalam situasi yang mengharuskannya untuk tertawa.
 

Pikirannya memutar kembali kenangan – kenangan bersama Rena, dan entah mengapa hatinya terasa perih luar biasa.
Mudah saja bagimu menganggap kita tidak pernah ada…


"Mudah saja bagimu
Mudah saja untukmu
Coba saja lukamu seperti lukaku"



(Sheila On 7 - Mudah Saja)   

mudah saja

by on 5:04:00 PM
Langit masih berwarna kelabu. Hujan baru saja berhenti setelah turun sederas – derasnya sejak pagi, menumpahkan tetes demi tetes air ke bumi...
"sahabat sejatiku, hilangkah dari ingatanmu di hari kita saling berbagi?
dengan kotak sejuta mimpi aku datang menghampirimu, tuk perlihatkan semua hartaku.."


sahabat. hah, betapa tujuh huruf itu punya banyak arti bagi banyak manusia. sama seperti cinta, sahabat dapat didefinisikan menjadi begitu banyak rupa, begitu banyak warna, kadang malah tak terdefinisikan.

aku sendiri pun sampai detik ini tidak punya pengertian yang benar - benar tepat untuk kata 'sahabat'. apakah seseorang yang mengerti segala tentang kita? apakah seseorang yang enak diajak bicara? apa seseorang yang selalu ada dalam tangis dan tawa?

entahlah.

bagiku, sahabat adalah dua orang yang padanya, aku bisa menceritakan setiap detil dari isi hati dan kepala. dua orang yang betah duduk bersamaku hanya untuk mendengar aku berbicara panjang lebar tentang apa yang aku pikir aku rasa. dua orang yang benci melihatku menangis, tapi sekaligus tetap dapat tersenyum kala melihat aku bersimbahan air mata, untuk menunjukkan bahwa hidup punya begitu banyak yang bisa ditawarkan selain kesedihan. dua orang yang tidak tahan berdiam - diaman untuk waktu yang cukup lama. dua orang yang seberapa bodohnya aku, seberapa menyebalkannya aku, akan tetap mendampingiku dengan penuh cinta. dua orang yang tidak pernah alpa tertawa atas segala leluconku, entah karna memang lucu atau justru karena tidak ada lucu - lucunya. dua orang yang aku tidak takut mereka akan berubah atau meninggalkanku bagaimanapun juga. dua orang yang apabila telah lama tidak kujumpa akan membuat aku rinduku membuta. dua orang yang pada pelukan mereka, aku merasakan surga.

dua orang itu adalah firda niswatul ulya putri dan vini septika mega sari.

ya, dua orang yang aku bersyukur Allah berikan padaku sejak sebelas tahun lalu. sejak aku bahkan baru bisa mengali dan membagi pecahan, sejak aku baru kenal majas dan segala imbuhan.

mereka ada di bagian besar hidupku. mereka 'ada' di nyaris segala pertamaku. pertama aku jatuh cinta, pertama aku bisa naik motor dan berkendara, pertama aku patah hati menangis dan menggila, pertama aku menentukan cita - cita, pertama kalinya aku SMP, SMA, kuliah..

kami sudah saling menyayangi sejak memiliki barang yang sama adalah hal terbahagia yang bisa kami rasa, pada masa tiga jam telepon itu sungguh tidak berasa apa - apa. masa dimana merekam jejak - jejak masa SMP dan SMA kami adalah hal yang selalu kami lakukan dengan perasaan gembira. saat kami menghabiskan waktu bodoh untuk berfoto - foto berbagai gaya, berjalan berkeliling menjajah seluruh sudut kota, atau hanya berbincang - bincang ditemani jagung bakar dengan latar senja. kami pernah saling mencaci, saling membenci, saling mendekap dan saling memuja. ya, kami pernah. tapi tidak satupun yang membuat kami terlepas satu dengan yang lainnya. kami adalah kami yang saling menggenggam, dan saling mendoakan dalam diam. kami yang saling bercita - cita bahwa pada hari ini dan untuk seterusnya kami akan selalu bersama - sama..

ahh, sudah terlalu banyak, namun tidak akan pernah cukup banyak bagiku untuk bercerita tentang kalian berdua..

"tak pernah kita pikirkan ujung perjalanan ini...
tak usah kita pikirkan ujung perjalanan ini..
dan tak usah kita pikirkan ujung perjalanan ini.."



dear vini dan firda..
aku pernah menganalogikakan hidupku ibarat secetak kue tart besar. kue tart penuh serpihan coklat yang menyelimuti. kue tart yang manis, dan terkadang berlapis dua dengan selai blueberry yang asam di sela - selanya..

tahukah kalian,
kalian adalah dua cherry asam - manis di tengah - tengah kue tart. karena kalianlah, hidupku istimewa..

didedikasikan khusus untuk @firdaniiswa dan @vini_septika
terinspirasi oleh lagu kita, sheila on 7 - sahabat sejati

cherries

by on 5:37:00 PM
"sahabat sejatiku, hilangkah dari ingatanmu di hari kita saling berbagi? dengan kotak sejuta mimpi aku datang menghampirimu, tuk perlih...
"Sunday morning, rain is falling
Steal some covers, share some skin"


ahh i dont know why i choose this song. its late in the afternoon now, its not raining here, its not even sunday yet. but this song plays in my mind. continuously. repeatedly.

i love maroon 5, but i really hate this song. this song is somehow blue. it makes me thinking about the past i barely had, and the future i hardly have.

now im feeling empty. i dont know how to feel, i dont know what im supposed to say or do. your absence costs me this much. i think im bluer than blue.


"Clouds are shrouding us in moments unforgettable
You twist to fit the mold that I am in"



i know im moved on. i dont feel you anymore. youre not even in my mind, but you leave me scars. the scars that make scared. i admit it im scared. im scared to feel. im scared to expect. im scared to hold the future, im scared to dream about someone anymore. and yeah i know you're not the one to blame, but i want you to know that im scared..


"But things just get so crazy, living life gets hard to do
And I would gladly hit the road, get up and go if I knew
That someday it would lead me back to you
That someday it would lead me back to you"



my life is almost perfect. i have these amazing people around me, people who love me for who i am. people who want to stay, people who choose me. people whom you are not.but ever since you left, im broken. im not who i was. eventho im not in pieces anymore, but i can never be the same. no i will never be the same..


"That may be all I need
In darkness, she is all I see
Come and rest your bones with me
Driving slow on Sunday morning
And I never want to leave"



and dont you think i never try to replace you. dont you think i never to try to start over things, create new memories to kill ours, dont you ever think..


"Fingers trace your every outline
Paint a picture with my hands
Back and forth we sway like branches in a storm
Change the weather still together when it ends"



cause in the end i always crawling back to you, to our memories, crying for losing you, for not be able to loving any other person the way i did to you, for the chance you never gave to me, for the difference we made after the separation, for the moments that permanently gone, for the heart that i dont know where to belong..


"But things just get so crazy living life gets hard to do
Sunday morning rain is falling and I'm calling out to you
Singing sunday it'll bring me back to you
Find a way to bring myself back home to you"



ahh i know this is stupid. you dont even remember me anymore. my presence gave you nothing. im just unimportant part of your life you can easily forget. and replaced. i wish you know im haunted..


"sunday morning rain is falling..."

 (maroon 5 - sunday morning )



ps. i hope rain brings me something. i dont have umbrella.

temporary feelings

by on 5:46:00 PM
"Sunday morning, rain is falling Steal some covers, share some skin" ahh i dont know why i choose this song. its late in the aft...


"aku nyaris saja lupa bagaimana cinta bisa menggubah rasa menjadi kata."
-- me, the half.
aku ini terlalu banyak bermimpi,
sehingga lupa pada kenyataan
mimpi - mimpi itu menelan realitaku
sehingga aku lupa bahwa aku sedang bermimpi

aku ini memang pelupa
hingga lupa apa yang kulupakan
bahkan aku lupa kini kau terlalu jauh
sedang dalam mimpiku kau dekat

kau jauh atau dekat aku lupa!
mana nyata mana mimpi pun aku lupa!
sebetulnya aku sengaja lupa!

aku ini terlalu banyak makan mimpi
kemarin aku makan mimpi kau disini
kemarinnya lagi aku makan mimpi kau disisiku
hari ini aku makan mimpi kau dampingiku
esoknya aku tersedak!
terlalu banyak makan,
tapi lupa minum,
baru aku sadar semua hanya mimpi..

ya sudahlah,
tak lama lagi aku pasti kalau lupa semua cuma mimpi..


04 februari 2009

mimpi dan lupa

by on 10:22:00 PM
aku ini terlalu banyak bermimpi, sehingga lupa pada kenyataan mimpi - mimpi itu menelan realitaku sehingga aku lupa bahwa aku sedang berm...
pada langit yang separuh senja, aku titipkan kesedihan yang meremuk nyawa. aku limpahkan seberkas sedu sedan tak bersuara. aku usaikan segenap cinta tepat kala mentari lelap di batas cakrawala.


pada bulan yang separuh purnama, aku sandarkan rintik - rintik harap yang tersisa. aku labuhkan doa - doa yang kerap hilang muara. aku percikkan keyakinan bahwa hati akan kembali merasai lagi seutuhnya.


hingga pada waktu tertutup buku, yang tertinggal nanti hanyalah aku, dan kerlap kerlip cinta yang baru.

pada

by on 9:50:00 PM
pada langit yang separuh senja, aku titipkan kesedihan yang meremuk nyawa. aku limpahkan seberkas sedu sedan tak bersuara. aku usaikan segen...
ahh, entah aku harus memulai darimana, banyak sekali yang harus diceritakan dari hari kemarin. this is gonna be a long post, so prepare yourself, and please, baca sampai habis :)

so, finally the date came. august, 11th. i didn't expect much good things to happen since 'im not the kind of person who would be particularly happy because of birthday. yes, i am a pessimist.

first thing that happened was my best soul friend, firda, called me at 00.00 and wished me a birthday, directly from the phone. dan sebelum tidur, dia ngirimin voice note yang ajaibnya, ada suara vini di dalamnya, membuat aku terkejut karna vini kan seharusnya ada di asrama. surprise pertama.

hours passed, subuh setelah sahur vini nelpon dan kita cerita2 sebentar. hape mulai ramai dengan ucapan - ucapan 'selamat ulang tahun', entah dari bbm, sms, twitter, fb, mulai dari yang biasa2 aja, sampai yang so sweet juga ada. tapi kebanyakan pada ngedoain supaya cepat dapat cowok ._.

at that time, aku masih tidak terlalu bahagia, well blame my illness and pms, i was such in a bad mood yesterday. i cried God - only - knows - how - many - times, for no spesific reason, and i was extremely sad. yeah, thank you PMS for the unstable mood at my special day -.-

lalu siang harinya, meskipun lagi ga enak badan, aku mutusin buat jalan2, bayar speedylah, belanja lah, ngapa2in, sendirian. i wanted to disappear. i ignored people who texted me or called me. i wanted to be all alone, solitude is a bliss.

sampai akhirnya, ada sekitar 5 - 6 missed call, dari firda, vini, ibu, bapak. lalu akhirnya ketika ibu telpon lagi, aku angkat. ibu nyuruh pulang. jadi yah, pulanglah aku. sebenernya dalam hati udah curiga sih, hehehe.

nah, begitu nyampe rumah, pas buka pintu, MUNCUL SI VINI DAN FIRDA lengkap dengan kue ultahnya yang menggoda iman (lagi puasa) dan mereka sama2 nyanyiin happy birthday. langsung terharu, dan kaget, kenapa vini bisa - bisanya ada di sini..? :') entah mukjizat apa hari itu vini dikasi kelonggaran dan bisa keluar, sampe jam 6 sore nanti. jadii ngobrol2 lah kami, melepas rindu, dan manja2an kayak biasanya. juga ngeluh2 karna bad mood, hehehe. ahh intinya kaget dan ga nyangka lah, karna vini bisa ikut ngasi surprise di hari ultah :') surprise kedua.

kemudian semuanya balik kayak tadi lagi, i still sad and mad. makin kesel pas dipaksa ikut ke rumah uti (well, kan malmingan, jadi mesti kesana) padahal pengen tiduran aja di kamar. jadi waktu di rumah uti, aku cuma golar - goler di kamar aja, mana badan makin panas karna demam. akhirnya, karna ga tahan, aku mutusin buat telpon firda dan minta jemput + anterin pulang, firda pun mengiyakan dan nyuruh tunggu sampe jam setengah 8an. tanpa curiga, aku pun bilang iya dan tiduran lagi, nunggu. sampai jam setengah 8 lewat, firda pun ga datang2. mulai gelisah akunya..

lalu... sekitar jam 8 kurang, ada ketokan di pintu rumah uti. trus lik yayuk nyuruh keluar, ada temen, kata beliau. aku heran, kok firda ga sms dulu pas mau kesini...

ternyata.. yang datang adalah para kompeni - kompeni FK, alias laskar galau + lelaki2 penganiaya, saudara - saudara! dan tanpa banyak basa basi mata aku ditutup pake kain, trus diseret ke mobil. aku sempet ngelawan dong, biar keren kayak di film2, tapi gagal karna aku hanyalah perempuan lemah tak berdaya sementara mereka tenaga kuli semua. gini ternyata rasanya diculik. lalu aku dibawa ke suatu tempat entah dimana (ga punya firasat apa2 dan bener2 ga tau). di mobil pun aku sempet ricuh dan curi2 nelpon firda buat 'minta tolong' :p

akhirnya mobil berhenti, in the middle of nowhere i know. trus aku diseret, dan disuruh duduk di suatu tempat tertutup sepertinya, dan aku denger suara pintu dikunci, aku ditinggalin sendirian. takut? awalnya nggak, tapi lama - lama serem bok! terlebih, si scumbag brain langsung memutar memori adegan2 'masih dunia lain', resek. hening lamaaa sekali. sekian lamanya, aku pun berinisiatif ngebuka itu ikatan mata dengan sedikit susah payah akibat tangan yang diiket pake elastic bandage. ngintip dikit, ada lampu warna - warni di depan. trus ngelirik kiri, masya Allah, ada sesuatu seperti pocong atau mayat atau apapun lah di belakang samping. aku pun buru - buru nutup mata lagi pake kain. mending ditutup mata deh daripada liat yg begituan. eh tapi lama2 masih ga ada tanda2 pintu bakalan dibuka, jadi aku pun kembali buka mata, trus niatnya mau ngambil lampu warna - warni itu buat ngecek itu beneran pocong2an atau apaan.

eh, begitu diliat lebih dekat, ternyata itu laptop + fd yang berlampu. jadi aku buka lah, dan ada video yang distop. sempat ragu - ragu mau diputer atau nggak, soalnya udah parno aja jangan - jangan itu video sundel bolong + lagu sinden kayak pas wisma kemaren...

dann..... rupanya.... itu adalah video slide show foto dan kata - kata buat aku........ :') yang bikin terharu adalah, backsoundnya suara para laskar galau yang nyanyi lagu yang aku 'benci - karna - liriknya - menyayat - hati' yakni lagu back to decembernya taylor swift secara akustik. pas nonton itu video aku langsung nangis2, bukan lagi nangis sedih ga jelas, tapi nangis bahagia dan terharu banget.. aaaaaaaaahhhhh :') :')

begitu video selesai, terdengar suara pianika + nyanyian happy birthday dan pintu pun dibuka. mereka rame2 muncul sambil nyanyiin lagu diiringi pianika, dan munculah nada yang ngebawa kue ultah. AAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKKKk terharu setengah matiiii :') :') :')

setelah itu aku tiup lilin, dan kami foto - foto (wajib nih hahaha) trus potong kue, makan rame2 dan aku berhasil nyolekin krim ke mereka, sebagai pembalasan (walaupun akhirnya dibalas mereka dengan lebih kejam dan dicolekin di seluruh muka + kacamata + kerudung -.-) trus foto2 lagi, dan disuruh buka kado ... :') this is it, surprise ketiga.

ahh............. thank God, really. honestly, surprises never worked for me before (sorry firda and vini :p). i always find a way to escape from any surprises, i used to agree with radiohead when they sing 'no surprises please'. but they (laskar galau + lelaki2 penganiaya) did the surprise EXCELENTLY, i know they put so much efforts on it and it makes me wanna cry because of happiness :'))

and for that, let me thank them one by one..

first of all......

firda: thanksss for the voice note, and midnight call, and the cake (im sure its not cheap) dan nyempet2in ngasi surprise sampe izin padahal lagi ada kegiatan di kampus. juga buat sekongkol dengan nini + khawatir aku diapa2in pas diculik, dan kado gamisnya yang subhanallah cantik!
vini: makasiih juga buat voice note dan telponnya, makasih udah ngasi kejutan and for being there at the surprise! bener2 ga nyangka, terharu bisa sampe nongol dan ngobrol lama2 disaat lagi kangen2nya, ngorbanin waktu pulang, ahh terimakasih x')

ahh makasih banyak pokoknya buat kalian berdua, for always be there, for being my side (11 years now!), and never bored with my mood swing and always listen to my whinings and all :') thanks a lot!

dan buat para laskar galau...


untuk nada, yang pasti repot2, ngecekin aku ada di rumah atau ga pake sms2 'palsu', nyiapin videonya.. :') trus jadi penculik yang lembut karna aku lagi sakit hahahaha :') untuk prisa yang ngebawa mobil buat ngangkutin para kompeni itu hahaha dan nganterin aku pulang ke rumah :') untuk mafisaah yang udah mainin gitar buat ngiringin lagu back to decembernya, trus buat dinna yang ngajarin anak2 main pianika buat ngiringin happy birthdaynyaa, buat venny yang tetap semangat nganiaya aku dan nutupin mata aku padahal semalaman ga tidur karna mikirin batu (absurd venny is absurd) -.- buat nini (mitha) yang ngurusin perizinan ke ibu, sekongkol ke firda dan ga mau gantian nutup mata aku karna ga tega :') buat atuun yang susah payah nyariin wedges cantik yang berukuran 36 :') buat noviii tentunyaa atas ide gila bikin karung semen seolah2 jadi mayat yang sumpah sereeeeem!  :'D

makasih banyaaak, atas segala2nya, atas lagu back to december yang dinyanyiin rame2 dan tidak cempreng (karna aku ga ikut nyanyi sih hahaha), atas permainan pianikanya, atas kue dengan tulisan 'happy birthday isma' berwarna biru (bukan 'happy birthday ismbhjavdjwsvdhjqv kayak kuenya ega ahahah) atas repot2 nyulik sampe ke rumah uti, makasih juga udah jadi teman jomblo setia *halah* (tidak berlaku untuk dinna) makasih udah bikin hari2 di kampus ga pernah mati :')

and last but not least, para lelaki penganiaya...

untuk aulia, yang sok2an nanyain nomer hape ibu dengan alasan 'mama aku nanya' :p dan jadi korban ditendang gara2 nakutin pas penculikan hahaha, untuk ega karena telah jadi penculik yg sangat kejam dan ngebawa mobil dengan semena2 -.- untuk ayah (uray) yang terus2an ngedoain aku supaya dapat COWOK (iya, pake huruf kapital -.-) buat imam yang rajin moto2in sekaligus ngata2in, buat hadi yang ikut antusias terlibat dan jadi tukang ngetawain paling sadis :'D dan buat dwi atas 'salam buat si kemeng'nya :p

makasihh karna kalian rutin menganiaya dan ngatain aku gendut mencit kemeng mesum childish apalah itu semua, hahaha, ahh entah kalo ga ada kalian pasti hidup aku tenang, dengan ketenangan yang tidak membuat senang :D jadii, terimakasih buat kericuhan sehari2 yang kalian timbulkan :')


well, words fail to describe how happy i was yesterday. now i believe there IS something good in birthday, thanks a lot, you guys rock my 19th birthday!


us, and the birthday cake. vini masih dengan seragamnya :')




the kidnapping


ruangan tempat 'disekap' + 'pocong2an' dari semen


tears of happiness :')


wajah penuh krim kue -.-

para kompeni, dengan kue, kado dan pianika :')

welcome, 19 :)

see ya!

speechless

by on 5:54:00 AM
ahh, entah aku harus memulai darimana, banyak sekali yang harus diceritakan dari hari kemarin. this is gonna be a long post, so prepare your...
"salah satu tanda jatuh cinta ialah bersajak. dari hati, bukan kepala."
-- sajak yang saya buat sejauh ini,berasal dari kepala.

tanda

by on 1:13:00 AM
"salah satu tanda jatuh cinta ialah bersajak. dari hati, bukan kepala." -- sajak yang saya buat sejauh ini,berasal dari kepala.
"beri aku titik untuk berhenti. beri aku kamu, agar aku tahu bahwa aku telah menemui garis akhir"
 - bimbang, boleh kan?

titik

by on 9:08:00 PM
"beri aku titik untuk berhenti. beri aku kamu, agar aku tahu bahwa aku telah menemui garis akhir"  - bimbang, boleh kan?


akulah dedaunan kering yang kau gugurkan dengan sering.
dan akulah dahan rapuh yang kau tumbangkan sampai lumpuh.

sampai hari dimana aku diterbangkan angin, kau tetap sebatas angan.
dan sampai hari di mana rasamu dilumat oleh api, aku tertinggal di sini bersama sepi.

jauh sebelum merasa sepi, aku lebih dulu mengekalkan rindu tak bertepi, agar dapat menjadi pengisi, saat aku tak di sisi.
jauh sebelum kau kembali, aku sisihkan tiap sepi dalam cawan rindu tak bertepi, agar dapat kau lihat seberapa lama aku menanti.

jika cawan itu nantinya penuh, kau akan melihatku setengah bersimpuh, meluap dan membanjirimu dengan rindu seluruh.
setengah bersimpuhmu akan membuat semua rindu luluh, dan semestapun akan ikut bersaksi bahwa rasaku tidak pernah separuh."

a poem, by @adimasnuel feat @ekaotto

masih bertanya - tanya mengapa saya begitu mengagumi dua orang ini? :)

aku

by on 1:57:00 PM
akulah dedaunan kering yang kau gugurkan dengan sering. dan akulah dahan rapuh yang kau tumbangkan sampai lumpuh. sampai hari dimana ...
ive got some leisure time, so i take this err what we called it, like personality test? and jeez, it reflects me so well! :D 

i dont usually look THAT happy on pics :D

 

Spontaneous Idealists like you are creative, lively and open-minded persons. You are humorous and dispose of a contagious zest for life. Your enthusiasm and sparkling energy inspires others and sweeps them along. You enjoy being together with other people and often have an uncanny intuition for their motivations and potential. Spontaneous Idealists are masters of communication and very amusing and gifted entertainers. Fun and variety are guaranteed when you are around. However, you are sometimes somewhat too impulsive in dealing with others and can hurt people without really meaning to do so, due to your direct and sometimes critical nature.

You are a keen and alert observer; you miss nothing which is going on around you. In extreme cases, you tend to be oversensitive and exaggeratedly alert and you are inwardly always ready to jump. Life for you is an exciting drama full of emotionality. However, you quickly become bored when things repeat themselves and too much detailed work and care is required. Your creativity, your imaginativeness and your originality become most noticeable when developing new projects and ideas - you then leave the meticulous implementation of the whole to others. On the whole, Spontaneous Idealists attach great value to their inner and outward independence and do not like accepting a subordinate role. You therefore have problems with hierarchies and authorities.

As a Spontaneous Idealist you are one of the extroverted personality types. You enjoy working in a colorfully diverse group of people who interest and inspire you. Working in a “secluded room” is not your thing. Your sense for the motivation of others is almost eerie. You constantly observe that which happens around you and have no problems noticing all sorts of things simultaneously or communicating with several people at the same time.

Your enthusiasm is contagious to others and that is why your colleagues and friends all appreciate you as an important member of your team. Your articulateness and your sensitive ear for nuances in conversations with others obviously play a role. For you, this team-oriented environment is very important because you need to receive positive feedback and recognition like other people need air to breathe. It would be practically impossible for you to contribute everything you need to maintain your high ideals, by yourself.

Variety, challenges and fun are important ingredients of your area of responsibility. You appreciate receiving new stimulation, meeting new people, and continuously collecting unique experiences. However, too much routine, too much detail work and the necessity to stick with one project for a very long time is not your thing. Your strength are creative problem solutions, discovering new ways and opportunities, the conceptualization of new ideas on one hand, but not so much their concrete implementation on the other. Ideally, you have a staff of capable colleagues that takes over your concepts and runs with them.


you can take the test too, just click ipersonic.com

see ya! :)

somehow its true :D

by on 6:34:00 PM
ive got some leisure time, so i take this err what we called it, like personality test? and jeez, it reflects me so well! :D  i dont usu...
hey you guys!
i just wanna share my little thoughts, i got an adrenaline rush this night, and ive just drinking a big cup of coffee, so i cant sleep, caffeine effects.

i cant sleep before i write about this.

so last night was a long night for me, i wasnt really ready for the test, OMG there are manyyyyy things to remember, and im in 'highly motivated not to do anything' mode, i was just too scared, and the fears came across my mind, about whether i  could make it, through all these rough patch to be a doctor, whether i could be a really good doctor, whether i could finally love this path i have taken.

today comes. the test have just passed, and it didnt go really well, but not really as bad as i expected either, sooo alhamdulillah, mudah2an lulus (nilai bagus) aamiin ya Allah... x)

and theeen, i dont know if this a coincidence or what, tapi malam ini hasil snmptn diumumin (yang seharusnya besok) dan lalu tiba2 aku teringat sesuatu, setahun lalu.

teringat gimana dulu aku berdoa mati2an, supaya lulus di kedokteran, gatau kenapa waktu itu berharap banget bisa masuk, sampe2 doa, "ya Allah, gatau deh kedepannya gimana, entah bakalan mudah atau susah atau ampe bego2 di kedokteran, tapi ya Allah luluskan hamba kesana."
lucu aja, mengingat kenyataan bahwa aku tidak pernah punya motivasi yang benar - benar kuat untuk masuk ke kedokteran.
tapi tidak juga disebut paksaan, entahlah.. pokoknya yang penting aku ingin lulus. titik.

teringat deg2an nunggu pengumuman. tidak bisa makan. tidak tenang. walaupun jujur saja, sampai hari ini aku tidak benar - benar tau bagaimana sebenarnya bentuk pengumuman itu, karna yang ngeliatin bukan aku sendiri, tapi babeh.

dan mengingat kembali itu semua, membongkar kembali perasaan perasaan "yang penting tembus di kedokteran! setelahnya pasti bisa!"
membuat aku sedikitnya punya kekuatan lagi untuk percaya.
well, im gonna make it through. aameen. :')

apalagi melihat kenyataan bahwa tidak sedikit teman - teman aku yang ga lulus di fakultas yang diinginkan, atau bahkan ga lulus sama sekali, oh God, i should be really grateful. at least ive got what i wanted.

daaaannn bagi siapapun yang ikut snmptn tahun ini, baik lulus ataupun tidak di fakultas yang diinginkan, be grateful! :)
God knows you better than anybody else including yourself, He saves you a masterpiece, and whether you pass the test or not, it is the part of the plan. so enjoy! :)

yah itu aja sih yang pengen ditulis. sepele. tapi aku tidak bisa tidur sebelum menulisnya. penasaran. hahaha. aneh.


btw, since we've just had the last exam of this module, some of my friends and i were having a little escaping.
- first we went to a wedding invitation, and you know, wed atmosphere always make me happy. and there was a funny story but its hard to tell.
- then we 'kidnapped' two of our mates (both of them are boys), and we karaoke - ing :p it was 9 p.m. and we were singing almost all my favorite songs from my favorite singers.
- then at 10 p.m we ate at 24 hours restaurant, and both of them treated us. they did the line up, they brought the food, such a gentleman!
- they all drove me home, and waited until my door opened, just in case :p
- and one of them sent me this text, asking me whether my dad was angry or not because i was coming home late. awwwww :")


so im not really thinking medical faculty is a bad idea.
well, because i have these crazy yet sweet friends. they keep me sane :)

salah satu sudut fakultas. its a shadow of a tree, and it shapes heart. i know this is random but who cares? :)


the legendary night

by on 2:38:00 AM
hey you guys! i just wanna share my little thoughts, i got an adrenaline rush this night, and ive just drinking a big cup of coffee, so i c...
TOMORROW I HAVE THAT PRACTICAL ANATOMY EXAM!!! (or whatever they called it)



but i really need a breaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkk, im tired of these thingsssssss, garrhhhhhh


see ya :p
hari itu, aku berjalan sendirian. tidak tahu jalan, tidak pula tahu arah.
hari itu, aku melihat ke depan, sejauh yang bisa kupandang hanyalah jejalan kosong dan sepi menyelimuti sesisian.
hari itu, aku tidak pernah menduga bahwa perjalananku tak akan pernah menjadi sama.

hari itu, kita berpapas jalan.

dengan sebuah cara yang tidak biasa, karna kukira jalanku pada awalnya lurus, tanpa persimpangan.

"kau mau kemana?" tanyaku
"hmm, tidak tahu. kau?" kau malah balik tanya.
"kurasa aku akan lurus saja." jawabku.
"baiklah, aku ikut."

aku mengangguk kepala. tidak apalah, setidaknya aku tak sendirian.

lalu kita berjalan bersama, bersisian.

"kenapa kau sendirian?" katamu.
"entahlah, aku hanya belum bertemu teman seperjalanan yang tepat.'
"oh ya? tidak apa aku menyertaimu?" tanyamu, seperti menginterogasi.
"tak apa." aku tersenyum.


dan percakapan kita kemudian membumbung di sepanjang perjalanan. kau, dengan idealismemu. aku, dengan realistisku.
kau memaksa aku membentuk pola pikir baru, tentang 'teman seperjalanan', tentang hubungan, sama halnya aku memaksamu melihat dari kacamataku tentang bagaimana teman seperjalanan dapat perlahan pergi meninggalkan, dan pahitnya kembali berjalan sendirian.
tetiba jalanan yang biasa kulihat lurus, satu demi satu membuka. memperlihatkan rupa ujungnya. kau serta merta melukisi masa depan, untukku.

"terimakasih." katamu
"untuk apa?"
"menjadi teman perjalanan yang baik."
"aku pun berterimakasih, kalau begitu."

pada menit kau mengatakannya, kau memulas senyum. kupikir aku tau dengan siapa aku akan menghabiskan sisa perjalanan ini.
aku melihat ke depan,
"tak jauh lagi." pikirku, dalam hati.

sampai beberapa detik setelahnya,
"hei, ada persimpangan."
ujarmu, seperti tahu bahwa memang akan ada cabang pada jalan kita.

"aku harus berbelok." kau melanjutkan.
"kenapa?" aku gelisah.
"lihat ke ujung jalan itu. ada seseorang yang menungguku. dia minta ditemani. akulah teman seperjalanannya." matamu berbinar - binar.
"lalu kenapa kemarin kau berbelok ke jalanku?" tanyaku, heran.
"entahlah, terkadang ada masanya kau ingin mengambil jalan yang berlainan."

aku hanya diam.
kau pergi.
dan aku hanya diam..


"terimakasih ya." kau sempat menoleh.
"tidak perlu." jawabku. ya, sembari tersenyum.

aku memandangi jalanku lagi, perlahan lukisan yang telah kami deskripsikan bersama, memudar satu per satu..


di titik itu, aku tahu, mungkin ini saatnya untuk berhenti.
bukan pemberhentian karena aku berada di ujung perjalanan.

hanya sebuah koma,
aku ingin berhenti sejenak, aku lelah.

sebuah koma

by on 9:09:00 AM
hari itu, aku berjalan sendirian. tidak tahu jalan, tidak pula tahu arah. hari itu, aku melihat ke depan, sejauh yang bisa kupandang hanyala...

if you could be anywhere in this wide world, where would you want to be?

we're all humans.and one of humans' characteristic is, they have dreams.desire. something that they really passionate about. and i once had many too.

back to when i was in senior high school, i have few dreams. i wanna be in many places in this world. i want to go to venice, italy, i want to see the beauty of one of my most favorite country. i wanna be in london, where my cousin lives now for study, i want to see snows, feels them, and being shiver because of winter. i want to go to china, to see was i good enough at speaking mandarin, silly thing indeed. and one of my wildest dream is to travel around my own country, indonesia, visit every place (no matter how 'pelosok' it is), learn every culture and meet different people each day.

but one thing i know for sure is, i dont really want to be here, in pontianak. no, not because i hate my howetown, not at all. i effin' love this place, this place plays too many roles in my life, i was born here, is growing up here, this place contains many memories of me, and i think thats the problem.

these years has been kinda tough for me. first, i have to give up my dream about spending my college life in jakarta. and not to mention, my heartbreak. yeah, knowing that me and him had pretty much traces left everywhere in this place makes it even harder. beside, im feeling that im stucked here. im not developing. i always be the same me.i envy many people that have the experiences to see the world wider, to see the world in many perspectives. i know i sound ungrateful. many people are out of their comfort zone, and i, now, am having mine. im in the most familiar place of my whole world, but still, i want more.


well i still have those freakin feelings, and being sad sometimes for not being able to be anywhere in this world but here till one day. it was yesterday.

the day before this, 28th June 2012.
i have few college friends, and we're so much close, and we have this one rule that at date 28th in every month, we are forbidden to be "galau". in sort, 28th becomes our "anti galau" date. it was started two months ago, i dont even remember how we made that rule, it is silly but funny, and still we always celebrate that date and try to be happy instead of "galau". last night, we have different way to celebrate that date. it because most of all were fasting, so we had this one idea untuk buka puasa bersama di suatu tempat bernama AG fried chicken, jangan tanyakan seperti apa tempatnya, yang jelas semodel dengan KFC, cuma lebih kecil dan lebih murah aja. why did we choose that place? because its "AG" fried chicken, yang dengan semena - mena kami anggap adalah kepanjangan dari "Anti Galau" fried chicken...... yah, agak maksa emang, tapi begitulah..

so what happened that night?
nothing special. we ate, chatted, 'curcol', joked, and laughed, and shared some thoughts, discussed, till we came to this talk and one of my friend say, "teman nini (panggilan dari aku buat dia) ndak pernah segila ini sebelumnya, sampe bikin hari anti galau dan ngerayakan di AG. niaaat..!"

and not so long before that, my BSFF, firda, bbm-ed me cuma untuk bilang, "selamat berbuka puasa sayang, kangen bangeeet sama kamu dan vini." (oke yang terakhir itu cuma ditambah - tambah aja, weks)

and those things brought me to this thinking..

yeah, i have this best life, ever, eventhough im nowhere in my dreams. aku tidak sedang melihat - lihat gedung tinggi di jakarta, juga tidak sedang berjatuh cinta di bandung, tidak sedang "bersampan - pesiar" di sungai - sungai indah venice, tidak pula merasakan musim panas london, atau berjalan - jalan di tembok cina. im still here, and i think that is why i should be grateful of my life.

i now declare myself as a happy person, for what i am and where i have been.

im living here (tidak tau sampai kapan, mungkin hingga 5 tahun ke depan) a place dimana gerak dikit aja bakal ketemu orang yang dikenal karena ini kota kecil :") sebuah tempat yang ketika aku berjalan beberapa inci, aku akan menemukan berbagai kenangan yang bertumpuk tindih, tidak hanya tentang luka, tapi juga tentang tawa. sebuah tempat dimana aku mempunyai dua sahabat terbaik sepanjang masa, yang meskipun salah satunya, si bungsu vini, sedang 'diasrama' kami masih saling menjaga rasa sayang serta saling merindukan setiap malam dan siang. sebuah tempat dimana ada sekelompok teman yang bertitel "laskar galau" dan "J-co" (jangan paksa aku untuk memberi tahu apa kepanjangannya -.-) yang siap memeluk ketika aku menangisi cinta sambil tak lupa bersama - sama saling mendorong untuk melengkapi cita.


ya, im in the best place of this whole world. a place called "home" :')

aku tidak perlu merasakan homesick, atau rindu kue bingke dan es shanghai tanjung mulia. tidak perlu menangis karena rindu sahabat - sahabatku. tidak perlu beradaptasi banyak, karena disini aku cukup menjadi diri sendiri dengan segala "garing2nya" aku, atau kehebohan aku, cengeng, manja, cerewet, berisik, tapi tetap dikeliling teman - teman (perempuan dan laki - laki) yang sayang sekali padaku, dan menganggap aku seperti saudara sendiri. tidak perlu bersusah payah mencari teman baik ketika kuliah, yang kurasa tidak akan semudah mencari teman baik di luaran sana. tak perlu ber "lo - gue" dan kehilangan logat melayu, tapi pada waktu yang sama juga dapat sekali dua kali bicara bahasa jawa, sunda, jakarta, bahkan mandarin, karena teman - teman kuliahku berasal dari berbagai tempat, dan mereka semua dengan senang hati mengajari. tidak perlu merasakan sesaknya sendiri, karena disini aku punya 8 teman baik yang terlalu baik, yang selalu membuat aku punya alasan untuk tertawa dan membuang jauh - jauh perasaan kesepian.

and by that, if someone ask me, "if you could be anywhere in this wide world, where would you want to be?"

my total answer is, "well, i still want to be in many places in this world, but for now, i just want to be here, in pontianak. because this is where my heaven is, and if you're in heaven already, why would you ask to be in somewhere else?"


see ya, then! :)


my bestest soul friend ever, firda and vini :*

our silly pic, taken over a year ago, miss you VINI :'))

somewhere outside town, hey who said im stucked in pontianak? :p

this is what we do saat menunggu dosen datang x))

novi's birthday celebration - in the middle of belajar buat ujian besoknya xD
dinna's, menyebrangi jembatan tol pagi - pagi to reach her place :)



at pasir panjang beach, look what we got, bangkai penyu... ._.

they are, my little piece of heaven :)

malam. dia hadirkan periuk - periuk kecil berisi kerinduan yang membenam. dia ciptakan kata - kata dari mulut yang seharusnya bungkam.


malam ajarkan aku bahasa sepi yang menggema dalam temaram. mengajarkan aku hiruk - pikuk kenangan yang sempat kusam.


yang aku tahu, malam selalu menjadikan hal - hal yang jelas sepintas tampak buram. membuat kita terkadang bersedekap dalam muram.


malam selalu dendangkan aku lagu sunyi yang mengiang dalam diam. yang serta merta memaksaku mengisak dalam pejam.


aku tidak begitu senang bertegur sapa dengan malam. terlebih jika ia membawa cerita tentang cinta yang tak juga padam.


namun ada kalanya aku mencintai malam. ketika ia menemaniku dalam isak - isak rindu untuk dia yang jauh, dalam sendiri yang mendekam.


malam. seharusnya bagiku ia tak selalu kelam. namun tanpamu, ia tak alpa menjelma menjadi cerita yang memburam.

malam

by on 5:57:00 PM
malam. dia hadirkan periuk - periuk kecil berisi kerinduan yang membenam. dia ciptakan kata - kata dari mulut yang seharusnya bungkam. mal...
kebanyakan dari kita akan senang bersajak ketika sedang berada dalam dua kondisi: jatuh cinta dan patah hati.
dua situasi yang sesungguhnya kontradiksi.

dan kini kau paksa aku untuk puitis dengan cara yang kedua, cara yang sesungguhnya sangat tidak aku suka.

ah, jika kau tidak tau, kali ini akan kunyatakan jelas kepadamu;
"aku akan jauh lebih bahagia jika kau membuatku bersajak karena kondisi yang pertama, bukan sebaliknya."

maka apabila kau mengerti, buatlah aku jatuh cinta lagi. agar kali ini aku berpuisi dengan binar bahagia di hati, dengan kata - kata sarat romantisi.

namun apabila ternyata yang kau ingini dariku adalah air mata, maka ya, teruskan saja caramu seperti biasa, dan silahkan nikmati sajakku yang penuh ratap iba.

dengan kata lain;
jika kau ternyata memang ingin menyakitiku, caramu sudah benar. kuberitahu saja, aku terluka.

Sajak

by on 10:10:00 PM
kebanyakan dari kita akan senang bersajak ketika sedang berada dalam dua kondisi: jatuh cinta dan patah hati . dua situasi yang sesungguhn...
helloooooo everyoneeeeee...!

finally, aku bisa menyapa anda2 semua secara resmi, tidak melalui "surat2 cinta". yep, this blog was started with kumpulan surat2 karna waktu itu aku ikutan program menulis bersama "30 hari menulis surat cinta" yang diselenggarakan oleh @poscinta. dan ternyata program tersebut berakhir bertepatan dengan masuknya aku ke jadwal perkuliahan yang mulai sibuk, bikin aku nggak sempet2 buat mosting apapun di blog ini. *ambil kemoceng* *bersihin blog dari debu dan sarang laba - laba*


well, hows life everyone? miss me already? eaaa, ngarep.

this is not my very first blog, no, it really isnt. aku punya sangat banyak blog sebelum ini, beberapa diantaranya memang tidak aku publish untuk semua orang, karena isinya terlalu pribadi. dan lama kelamaan blog tersebut aku musnahkan satu2 seiring dengan berjalannya waktu. dan aku sempat vakum menulis untuk dirilis di dunia maya. kenapa? well, karena ada satu dan hal lain yang personal (ciyee misterius). sampai akhirnya suatu saat, sahabat dekat aku menyarankan untuk menulis lagi. dan kali ini, dipublish untuk umum.
so here i am, with my very new, but not the first, blog.


a cousin of mine once said kalo blog aku isinya nyaris selalu tentang cinta - cintaan. pas dipikir2, bener juga sih. i used to write about my love life on my blog. i dont know why, but love makes me have this energy to keep writing about things that happen to me. but im going on 19 this year, lambat laun aku mulai merasa, well it feels stupid if i keep on writing about those silly thing. when you reach this age, believe me, everythings getting more serious, dan rasanya percintaan aku yang lalu2 itu cuma segelintir kekonyolan dan menye menye anak muda (walaupun uhuk, aku belum tua loh ya -.-).

so, aku pun berjanji sama diri sendiri untuk tidak menulis lagi tentang cinta.
tidak akan..
tidak akan..
tidak akan..


oke, ternyata janji itu hanyalah janji palsu.


daaaaaaaaaaarrnnn, i cant stop write about love, eventho i dont want to, eventho im not in any relationship or getting into any of those kind of feelings, i just cant stop write about love. love is my bussines, without love im empty -oke ini lebay- thats why im gonna write about this stuff whenever i want, and no one can stop me to do that. *tarik nafas*


okee, cukup berbasa - basinya (loh, yang sepanjang2 tadi itu cuma basa basi? yaa gitudeh...). here i am, want to talk about love. especially, first love.


the idea to write about this was coming when aku nonton sebuah film thailand, entitled "first love: a little thing called love". bagi yang udah nonton, mungkin udah tau betapa so sweet dan mengharukannya film tersebut. bagi yang belom nonton, maka kunjungilah toko kaset terdekat (tidak disarankan membeli yang bajakan) dan tontonlah sesegera mungkin. meskipun rada2 lebay, ini film bagus banget. menggugah hati dan bikin iri2 gimanaa gitu deh.

sedikit mengupas film tersebut, jadii ceritanya ada cewek yang item, jelek, culun, bego, dan idup, suka sama cowo, abang kelasnya gitu. itu cowok udahlah cakep, tinggi, kocak, pinter maen bola, jago fotografi, baik hati dan tidak sombong pula. ini cewek udah ngebet bener deh ya ama si cowok, jadi segala cara dia coba buat dapetin perhatiannya si lelaki. sampe2 dia ngikutin buku petunjuk cara ngedapetin cowok (karna hasil bujukan teman2nya). demi itu cowok, dia berusaha buat jadi lebih cantik, lebih pinter, lebih segala - galanya deh, but she does it in konyol way. contohnya, waktu "mempercantik diri" bareng temen2nya, mukanya dia malah jadi kuning2, dan justru dikira sakit ama itu cowok. lalu apakah dia berhasil jadi cantik dan pintar dan mendapatkan lelaki idamannya? jawabannya adalaah.. silahkan nonton sendiri deh ya...

abis nonton film itu aku langsung bengong sendiri. terharu. i mean, i almost forgot what does it feel like "chasing around the guy we like" dan cinta sama orang sampe segitunya. sekarang aku emang lebih skeptis terhadap cinta, meskipun ya, aku percaya ada perasaan itu, somewhere, but i dont feel it right now. mungkin ini efek traumatis karena aku pernah *ehem* gagal dalam percintaan, atau mungkin udah terlalu hopeless nyari cowok baik yang ideal dan seiman *OHOK*. but somehow, watching that movie membuat gue kangen perasaan - perasaan itu...

membuat aku rindu semu - semu merah di pipi yang terasa panas tiap kali tak sengaja berdekatan dengan dia, si cinta pertama. rindu perasaan ingin tampil sempurna, terlihat istimewa di depan dia. rindu menyudahi malam dengan memimpikannya dan menangisinya. rindu terisak dalam lelahnya penantian. rindu debar debar bahagia setiap akhirnya dapat berbincang dengannya. rindu mengingat setiap hal kecil tentangnya dan menuliskannya dalam jurnal pribadi. rindu perasaan ingin tahu, ingin lebih dekat, ingin lebih akrab. rindu berdiri tiap pagi di koridor depan kelas, menunggu si dia lewat. rindu diam - diam pergi ke kelasnya setiap sekolah usai, dan melihat isi lacinya. rindu perasaan cemburu dan kesal, tiap ada perempuan lain yang juga menyukainya. rindu menangis kegirangan hanya karna diantar pulang berdua naik motor. rindu mencari - cari alasan supaya bisa telfon dia, sms, atau ke rumahnya. rindu detak detak jantung yang bahagia karena ada sms masuk darinya. rindu datang ke sekolah hanya karna melihat dia latihan volley, atau main futsal, atau olahraga lainnya. rindu memikirkannya setiap menit, detik, bertanya2 'dia sedang apa?' setiap hari, setiap waktu. rindu perasaan hancur ketika suatu saat dia menjadi milik orang lain dan aku pun pada akhirnya harus menghapuskan perasaanku padanya secara paksa, setelah kurang lebih tiga tahun memendam untuknya..

yah, itulah perasaan - perasaan yang aku rasakan pada cinta pertama... :')

and to be honest, i kinda miss those feelings, which i never ever feel again since.. well, since i decided not to feel them anymore because cerita "lelaki di surat cinta hari ke-tiga puluh" berakhir mengecewakan (eaa curcol).

but i believe, there will come the time when there is someone who would make me feel this way again.

suatu saat, aku akan jatuh cinta lagi, seperti cinta pertama. iya, pada suamiku, nanti. yang meskipun bukan pertama, dialah cinta yang terakhir :)


the confession

first love

by on 1:16:00 PM
helloooooo everyoneeeeee...! finally, aku bisa menyapa anda2 semua secara resmi, tidak melalui "surat2 cinta". yep, this blog wa...