Kepada hari Kamis yang berat,


Hari ini aku awali dengan penuh semangat, mengerjakan tugas - tugas dengan deadline yang terasa begitu mengikat. Hari ini terasa sangat singkat, padahal pagi hari aku bangun tidak telat. Lama-lama kerjaanku seperti bertambah berkali lipat, disebabkan sebelum-sebelumnya kubiarkan sampai berkarat. Inspirasi tidak juga datang mendarat, stok kopi sudah nyaris sekarat. Aku ini rasanya semakin melarat.

Ah, besok ternyata hari Jumat. Mohon datangnya jangan lambat, dan tolong bawakan mukjizat.


-- Aku, yang membuat surat ini cepat - cepat.

Ini Surat?

by on 4:45:00 PM
Kepada hari Kamis yang berat, Hari ini aku awali dengan penuh semangat, mengerjakan tugas - tugas dengan deadline yang terasa begitu mengik...

Suatu hari nanti, kamu akan pulang ke rumah selepas kerja dan disambut dengan tangisan bayimu. Pada saat itu engkau sungguh letih karena pekerjaanmu dan kau hanya ingin cepat - cepat berganti baju dan beristirahat, bukannya harus berhadapan dengan seorang anak bayi yang menangis karena lapar. Jadilah ayah yang baik dan gendonglah anakmu, nyanyikan ia lagu sembari aku memasakkan bubur dan membuatkan susu.


Suatu hari nanti, anak lelakimu akan bertambah usianya. Ia mulai senang berlarian di sekitar rumah. Ia juga akan sering menggelayutimu, meminta perhatianmu. Jadilah ayah yang baik dan timanglah anakmu. Ajarkan ia bermain bola, mewarnai, atau bersepeda. Manjakan ia, agar gelak tawanya tak berhenti menghangatkan dada kita.


Suatu hari nanti, anak perempuanmu pun akan bertambah usia. Pikirannya berkembang dan diisi oleh khayalan - khayalan anak - anak. Jadilah ayah yang baik dan temani ia bermain dengan bonekanya, atau sekedar duduk membacakan buku dongengnya. Biarkan ia berkreativitas dan tetaplah di sampingnya, bertepuk tangan untuk gambar - gambar atau cerita - cerita anehnya. Buatlah dirimu menjadi lelaki pertama yang dijatuhi cintanya.


Suatu hari nanti, anak - anakmu akan beranjak dewasa. Mereka mulai sibuk sendiri, mempunyai pemikiran - pemikiran baru dan mungkin satu dua kali menentang dan memberontak hingga membuatmu gusar. Jadilah ayah yang baik dan dengarkan mereka dengan sabar. Sisipkan satu demi satu pelajaran, dan berilah mereka pengertian. Kasihilah mereka tanpa membuat mereka kehilanganan rasa segan.


Suatu hari nanti, anak - anakmu mulai menentukan jalan hidupnya sendiri. Mereka memiliki mimpi dan cita - citanya masing - masing yang ingin mereka raih. Jadilah ayah yang baik dan tuntun mereka dalam menggapainya. Berikan mereka motivasi dan dukungan dengan segala cara baik yang kamu bisa. Ketika satu kala mereka jatuh dan menyerah, berilah penghiburan dan juga petuah.


Suatu hari nanti, anak - anakmu akan punya kehidupan baru dan menenggelamkan diri di dalamnya. Mereka punya keluarga, kebahagiaan, dan tawa yang tidak lagi dibagi pada kita. Jadilah ayah yang baik, yang tersenyum haru dan mengelus dada dengan bangga untuk mereka. Lalu dekaplah istrimu dan dan katakan padanya bahwa kau teramat mencintainya.


Teruntuk kamu,


Pada saatnya nanti, menikahlah denganku,
dan jadilah ayah yang baik untuk anak - anak kita.

Jadilah Ayah yang Baik

by on 5:04:00 PM
Suatu hari nanti, kamu akan pulang ke rumah selepas kerja dan disambut dengan tangisan bayimu. Pada saat itu engkau sungguh letih karena pe...
Teruntuk Pontianak, kota BERSINAR



Kepada jalanan yang mulai dipadati kendaraan dan manusia. Sungguh, kota kecil ini bagaikan menyempit oleh orang - orang egois yang ingin tampil hebat dengan mobil dan motor barunya.


Kepada pengemis - pengemis asing yang mendadak membuncah tiap hari Jumat. Sungguh, kota kecil ini bagaikan semakin kaya dengan anak - anak jalanan yang berjualan koran dengan semangat.


Kepada sampah - sampah yang dibuang sembarangan di pinggir jalan. sungguh, kota kecil ini bagaikan punya aroma tak sedap yang menyengat dan menghilangkan nafsu makan.


Kepada listrik yang sering padam dan air ledeng yang terkadang terasa payau. Sungguh, kota kecil ini bagaikan begitu miskin, dengan sumber daya alamnya yang sesungguhnya melimpah ruah.

Pada hutan - hutan yang dibakar, asap - asap rokok yang menguar, dan bunyi klakson yang kadang sahut - menyahut terdengar. Pada kota kecil yang kini hingar bingar, aku menyampaikan duka.

Pada damainya alun - alun kapuas, dan terik matahari di tugu Khatulistiwa yang panas, serta segelas lidah buaya dan sepiring chaikue yang pedas, aku menyampaikan rindu.

Pontianakku Kini

by on 5:45:00 PM
Teruntuk Pontianak, kota BERSINAR Kepada jalanan yang mulai dipadati kendaraan dan manusia. Sungguh, kota kecil ini bagaikan menyempit o...
Untuk tuan tukang pos, @KorekApiKayu



Terima kasih sudah setia mengantarkan surat - surat saya.

Terima kasih sudah rajin membalas mention saya.

Terima kasih sudah meretweet surat - surat saya.

Terima kasih sudah membaca surat - surat saya.

Terima kasih sudah memilih beberapa surat saya untuk dipublikasikan ke blog.

Terima kasih... karena kalau tidak, surat ini akan berformat seperti ini:


surat untuk tukang pos

untuk tuan tukang pos, @korekapikayu

terima kasih sudah setia mengantarkan surat - surat saya.

terima kasih sudah rajin membalas mention saya.

terima kasih sudah meretweet surat - surat saya.

terima kasih sudah membaca surat - surat saya.

terima kasih sudah memilih beberapa surat saya untuk dipublikasikan ke blog.



Abang @KorekApiKayu,


Terima kasih sudah mengoreksi tanda baca pada surat - surat saya dan membetulkannya satu per satu.

Terima kasih sudah membuat saya tersadar untuk selalu membuat postingan dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Surat untuk Tukang Pos

by on 5:30:00 PM
Untuk tuan tukang pos, @KorekApiKayu Terima kasih sudah setia mengantarkan surat - surat saya. Terima kasih sudah rajin membalas mention sa...
Kepada masa depanku,


Dahulu, kamu adalah sosok yang tidak terdeskripsikan. Gelap, kelam. Tidak nampak bagaimana bentuknya, ke mana arahnya. Kamu adalah kanvas kosong yang belum ditumpahi cat - cat berwarna. Buku tulis polos yang tak sedikitpun tercoreng - moreng pensil rencana.

Aku terbiasa menikmati hari - hariku tanpa mengkhawatirkan bagaimana seharusnya wajahmu. Aku terbiasa membiarkan hari demi hari menyingkap sedikit demi sedikit jalanku ke depan, menunjukkan bagaimana sebenarnya kamu. Aku tahu, tak sepantasnya aku sebegitu abai, karena yang kulakukan pada hari ini tentunya akan berdampak pada rupa kamu nantinya. Semestinya aku harus bijak - bijak menjalani kehidupan, merencanakan matang - matang agar ketika aku pada akhirnya menemuimu, aku tak kecewa.

Namun semua berubah, hai masa depan. Dia sekonyong - konyong datang, dan dengan serta merta mengambil alih kuasaku akan kamu. Tanpa izin, terjadi begitu saja sebagaimana air turun dari sungai ke laut. Dia membuatku mau tak mau menggambari kamu, menuliskan kamu. Dia membuat aku memiliki penafsiran baru tentang kamu. Dia menghadirkan kamu, memberi nafas baru, untukku.

Karena itu, tak terlambat bukan bagiku untuk memberi tahu, jika kini kamu adalah sebuah lukisan yang bernama, sebuah buku yang berjudul dan berisi cerita. Dan di dalamnya, aku menggambari dia, menuliskan dia. Aku memproyeksikan diriku nanti akan berbahagia bersamanya.

Dear kamu, masa depanku..
Berlebihankah jika aku ingin itu menjadi nyata?
Selamat sore :)


Tuhan, senja ini aku ingin bercerita sesuatu. Sebuah kisah yang menyenangkan, sebuah ungkapan rasa syukur.

Tuhan ingatkah hari - hari dulu dimana aku kerap melontarkan beribu keinginanku padaMu? Ingatkah malam - malam sebelum tidur yang kuhabiskan untuk menyampaikan bait demi bait mimpi dan cita - citaku? Mimpi yang aku rasa begitu jauh, tapi tak bosan kuutarakan juga padaMu. Ingatkah aku yang berceloteh tanpa habis - habisnya dan setengah mati berharap agar mimpi itu dapat Kau wujudkan?

Tuhan, prediksiku salah. Suatu waktu, aku harus menyerah. Aku mengaku kalah ketika ambisiku perlahan tergerus oleh waktu, tertelan oleh kesibukanku pada apa - apa yang menghadang di depan. Pada rencana yang disiapkan orang lain untukku, pada pilihan yang mau tak mau terpaksa kuambil. Sampai akhirnya aku membiarkan mimpiku diterbangkan angin realita, layaknya serbuk - serbuk bunga ilalang yang kutiup agar gugur tak bersisa. Pada saat itu aku pasrah, Tuhan. Aku jatuh oleh keadaan.

Namun Engkau sungguh Maha Baik Luar Biasa, Tuhan.
Kau biarkan aku melepaskan mimpiku, membiarkannya mengudara, agar kukira mereka hanyalah menjadi angan - angan yang tidak mungkin nyata. Tapi diam - diam, kau menggenggam mimpi - mimpiku. Meletakkannya dalam sebuah kotak, menyimpannya baik - baik. Kau dekap aku yang kelelahan akan rasa sakitnya menghapus impian. Kau tenangkan aku, Kau beri aku jalan.

Hingga suatu ketika, jalan itu mengarahkanku pada sebuah kunci. Kunci akan kotak - kotak mimpiku yang kukira telah tiada. Yang ternyata masih kau jaga rapat untuk kau berikan padaku bila masanya tepat.




Dan kau hadirkan dia sebagai sayap untukku. Agar aku dapat terbang ke atas, meraihnya tanpa takut jatuh.



Tuhan, terima kasih. Aku telah kehabisan kata.



-- aku, yang tak henti - hentinya mengucap syukur atas anugerahMu.
Yang kusayangi, (calon) agen perdamaian.


Sebenarnya saya sibuk sekali, banyak yang mesti saya urusi setiap hari. Seharusnya saya tidak sempat menulis surat balasan untuk kamu, namun karena kamu katanya sudah hopeless  jadi saya menyempatkan diri. Mungkin tidak bisa panjang - panjang, saya ada rapat dengan Komisi Perlindungan Bawah Laut setelah ini.

Kamu mau jadi agen perdamaian? Kamu salah alamat kalau mengirim surat untuk saya, mestinya kamu kirim ke presiden atau siapa saja yang kamu sebut berkuasa di tempat kamu. Siapa tahu kamu benar - benar diterima jadi agen? Kalau kamu kirim ke saya, saya bisa apa? Kecuali saya sama presiden kamu rajin BBM-an, mungkin saya bisa bantu rekomendasikan kamu.

Jadi, mohon maaf. Dengan menyesal saya beritahu, saya tidak bisa membantu banyak. Mungkin kamu akan menerima surat ini dengan kecewa, tapi daripada kamu nunggu - nunggu surat saya terus tambah hopeless? Saya prihatin sama kamu.

Begitu saja kiranya yang dapat saya informasikan. Sekian dan terima kasih telah menjalin kontak dengan saya. Baik - baik ya kamu di daratan sana.


Tertanda, Neptunus.

Ps. Kamu yakin kamu nggak tertarik jadi agen Neptunus? Setidaknya kamu bisa pake radar Neptunus untuk mencari perdamaian yang kayaknya sudah lama hilang. Pikir - pikir lagi ya, ini tawaran spesial lho.


Surat Balasan

by on 1:06:00 PM
Yang kusayangi, (calon) agen perdamaian. Sebenarnya saya sibuk sekali, banyak yang mesti saya urusi setiap hari. Seharusnya saya tidak se...
Hai Neptunus!

Perkenalkan, saya Isma. Oh tunggu dulu, surat ini bukan surat lamaran jadi agen Neptunus yang baru setelah Kugy sama Keenan pensiun loh ya...! Sempat kepikiran sih, tapi pas ditimbang - timbang saya nggak tertarik punya radar Neptunus. Kalau saya secantik Maudy Ayunda sih nggak papa, lha ini..  adanya malah dikira gila nanti.

Nus, saya pengen jadi agen. Tapi agen perdamaian. Saya sudah capek liat orang berantem. Saya capek liat air mata. Saya bosan liat huru - hara dimana - mana. Nah jadi itu kira - kira ngelamarnya ke bagian mana ya? Saya udah hopeless, nggak tau lagi mau nanya sama siapa. Jadi Nus, mohon bantuannya ya.

Dengan hormat,
(calon) agen perdamaian.

(bukan) Perahu Kertas

by on 5:04:00 PM
Hai Neptunus! Perkenalkan, saya Isma. Oh tunggu dulu, surat ini bukan surat lamaran jadi agen Neptunus yang baru setelah Kugy sama Keenan...
Selamat sore, @sandiuno

Halo..! Apa kabar?

Mungkin om akan terkejut membaca surat ini (Atau mungkin om tidak akan pernah membacanya?), salam kenal! Saya Isma Resti dari Pontianak. Lumayan jauh ya? Hehehe.

Tujuan saya mengirimkan surat ini adalah sebagai bentuk apresiasi saya kepada om (tidak apa - apa kan saya panggil begitu? Supaya terdengar lebih sopan saja) karena saya mengagumi om sudah sejak lama.

Awal saya mengetahui om adalah dari ayah saya. Beliau pernah bertemu om pada suatu kesempatan, dan beliau menceritakan kepada saya tentang om. Mulai dari situlah saya kemudian menjadi tertarik dengan sosok om yang hebat. Saya pun mulai mengikuti 'jejak - jejak' om di facebook, twitter, mengkliping artikel - artikel om yang ada di majalah ataupun koran. Saya begitu terinspirasi akan sosok Sandiaga Uno.

Hal yang membuat saya berdecak kagum ialah bahwa om adalah seorang yang sungguh visioner dan gigih di usia om yang terbilang masih muda. Meskipun saya kurang tahu benar mengenai entrepreneurship. Selain itu, om selalu rendah hati akan kesuksesan - kesuksesan om dan itu bisa saya lihat dari perilaku om (meskipun saya tidak pernah melihat om secara langsung).
Ah ya, hal lain yang menarik ialah kebiasaan om untuh shalat dhuha yang menurut om sudah tidak terasa seperti sholat sunnah lagi. Saya sungguh terinspirasi akan hal tersebut. Sedikit rahasia ya om, saya sampai menulis "bahkan seorang Sandiaga Uno berdhuha setiap hari, ayo, kenapa kamu tidak?" di dinding kamar saya lho.


Ah, mungkin itu saja yang dapat saya utarakan pada kesempatan ini. Saya sungguh senang apabila om membaca surat ini dan mengetahui bahwa saya adalah satu dari sekian banyak yang senantiasa mendukung om..!

Semoga mimpi - mimpi om untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik (bermula dari mengoptimalkan UMKM -- maaf bila saya salah) dapat terpenuhi ya..! Dan semoga kami generasi selanjutnya dapat mengikuti langkah - langkah kejayaan om di masa berikutnya..!


Salam Indonesia setara!

- Isma Resti Pratiwi
Teruntuk bumi,


Mohon maaf bila suatu kala kami pernah berjanji, kami akan memanfaatkanmu baik - baik. Mengambil seperlunya, melestarikan sekuat upaya.

Mohon maaf kami telah ingkar.

Hutan kami gunduli, sampai malu dedaunan ketika ditepau - tepau angin, ia menggigil sendiri.

Pohon - pohon diberangus, dan semak - semak rindang kami bakar sampai hangus. Tanah menjadi tandus.

Mohon maaf kami sungguh tamak.

Biru laut kami cemar hingga warna entah coklat entah hijau, sungai jadi tempat sampah hingga hilang kemilau, dan  kami cerca langit bila hari kemarau.

Kami bangun rumah dimana - mana, buka lahan untuk semua, sampah ditebar serta merta, lalu kami yang murka ketika tak ada lagi manismu yang bisa kami ambil alih kuasa.


Kami minta maaf, moga - moga setelah ini kami jera.

Mohon ibu pertiwi untuk tidak menangis lagi.
Air matamu menggenang sampai hari ini.


- tertanda, kami yang terendam semata kaki, betis, lutut dan dada.

Teruntuk Bumi

by on 5:22:00 PM
Teruntuk bumi, Mohon maaf bila suatu kala kami pernah berjanji, kami akan memanfaatkanmu baik - baik. Mengambil seperlunya, melestarikan ...
Untuk lelaki berjaket biru yang meminjam bukuku,


Hai, apa kabar? Baik sajakah? Aku agak cemas karena kamu menghilang beberapa waktu ini. Tidak kulihat lagi kamu duduk tenang membaca buku di sudut perpustakaan. Tidak kulihat kamu yang sesekali mendumel harus melepas jaket kesayanganmu dan menitipkannya di loket penitipan karena kebijakan perpustakaan ini  yang begitu aneh, melarang tamunya mengenakan jaket ketika membaca di dalam.

Kamu kemana? Aku butuh rekomendasi buku - buku yang harus aku baca. Biasanya kamu selalu menyarankan buku - buku terbaik yang aku tak pernah menyesal membacanya. Biasanya aku selalu mempercayaimu untuk memilihkan aku satu atau dua di antara beribu atau mungkin berjuta buku yang ada. Kamu seperti tour guide, dan aku adalah wisatawan setianya. Tak berlebihan bila aku sekarang kebingungan harus membaca apa tiap kali aku berkunjung. Kamu tidak ada.

Ingatkah kamu, terakhir kali kamu muncul di sini, giliran aku yang memberimu rekomendasi buku - buku yang menurutku bagus. Aku bahkan membawa tiga buku favorit milikku, yang kamu pinjam salah satunya. Buku yang paling aku sukai di antara dua yang lain. Kamu bilang kamu akan menghabiskannya dalam semalam dan besok kamu akan memberikan review terhadap buku tersebut. Kamu bahkan berkelakar akan melakukan bedah buku dan aku tertawa mengiyakan. Dalam pikiranku, kita pergi minum kopi di coffee shop tidak jauh dari sini dan berbicara panjang lebar mengenai buku tersebut. Tapi ternyata kamu tidak datang keesokan harinya.

Dan keesokannya lagi. Dan lagi.

Dan hingga hari ini, kamu tidak menampakkan diri. Sedikitpun. Tidak ada lagi jaket biru tua dengan ujung tali pengerutnya yang tergantung - gantung itu. Tidak ada lagi rambut ikalmu yang berantakkan, sampai kau risih sendiri jika jatuh menutupi wajahmu saat kamu sibuk membaca. Tidak ada lagi kamu yang menegurku, "Sudah baca buku ini? Di dalamnya kamu temui dunia kedua."

Lelaki berjaket biru yang kukagumi, tolong jawab, mengapa  kamu menghilang?

Kumohon munculah kembali. Bukan saja karena buku itu adalah buku favoritku dan akan sulit mencarinya sekarang karena itu buku tua. Tapi ada yang lebih dari itu.


Suratku sebelumnya, yang kuselipkan di dalam buku...
Aku butuh jawaban.

Iya, aku butuh jawaban.

Dimana?

by on 5:15:00 PM
Untuk lelaki berjaket biru yang meminjam bukuku, Hai, apa kabar? Baik sajakah? Aku agak cemas karena kamu menghilang beberapa waktu ini. ...
Kepada: Malam


Mohon jangan datang terlalu cepat hari ini, aku sedang menikmati senja.
Iya, berdua saja dengan dia. Kami tengah memuja - muji warna jingga.

Tolong beritahu matahari untuk tidak buru - buru menenggelamkan diri. Katakan padanya aku tengah bersandar padanya, di akhir sore yang separuhnya milik kami.


Sekali lagi, malam, jangan datang terlalu cepat. Aku tidak ingin dia pulang dan pergi. Menemui kekasihnya kala engkau tiba nanti.


Dari aku,
yang masih ingin membunuh rindu.

Pesan Kilat

by on 4:36:00 PM
Kepada: Malam Mohon jangan datang terlalu cepat hari ini, aku sedang menikmati senja. Iya, berdua saja dengan dia. Kami tengah memuja - ...
Kepada
Yth. Teman Sejawat dr. Lelaki, Sp. MBP
Spesialis Modus dan Bedah Perasaan
Jalan menuju masa depan
Pontianak

Dengan hormat,


Mohon konsultasi dan pengobatan selanjutnya untuk pasien atas nama Nona IRP, perempuan, usia 17 tahun ke atas dengan hasil pemeriksaan sering diajak jalan dan makan malam, diajak nonton, disepik dan ditemanin kalau lagi lembur. Pasien mengeluhkan kejelasan status. Diagnosa sementara terhadap pasien ialah friendzone asimtomatik. Hasil pemeriksaan laboratorium terlampir.
Penderita telah diberi terapi sementara berupa membatasi komunikasi dan menghindari faktor penyebab galau dengan dosis secukupnya. Diharapkan diberikan diagnosa pasti dan tatalaksana selanjutnya terhadap pasien.
Atas kesediaan Teman Sejawat, kami ucapkan terima kasih.


Hormat saya,



dr. Wanita
Jalan menuju kepastian
Pontianak




lampiran

HASIL LABORATORIUM

Mention dan DM: (+) 3 - 4 mention/TL/hari
SMS                 : (+) 132/1000 gratis sms/hari
Sepik               : (+)

Surat Rujuk(an)

by on 2:15:00 PM
Kepada Yth. Teman Sejawat dr. Lelaki, Sp. MBP Spesialis Modus dan Bedah Perasaan Jalan menuju masa depan Pontianak Dengan hormat, M...
halo, sayang.


surat ini adalah ucapan terima kasih yang tidak bisa aku katakan secara langsung.

aku memang selalu merasa diriku berlebih berat badan, wajar kan, perasaan seperti ini pasti pernah dirasakan nyaris semua perempuan. karena itu aku aku menahan diriku dari makan malam, takut membuat aku gemuk. ujung - ujungnya aku hanya akan meringkuk sendiri di kamar, kelaparan. dan tidak ada makanan.
lalu kamu lah yang hari itu menyuruh aku makan. tidak hanya lewat kata - kata. kamu memasakkan aku nasi goreng lengkap dengan telur urak - arik kesukaanku. nasi goreng yang entah mengapa rasanya bisa jauh lebih enak dari buatanku. dan kamu melakukannya tanpa diminta. seperti otomatis begitu saja.
terima kasih banyak.

kuliahku sangat sibuk. padat. dan aku jarang mendapat libur. sampai suatu waktu aku mendapat tiga - empat hari kosong. lalu ketika aku tidak tahu harus mengisi 'liburanku' dengan apa, kamu lantas mengajakku pergi ke sebuah toko, lalu membelikanku memory card play station yang tempo lalu kau rusakkan. kau juga bilang aku boleh membeli tiga games untuk bonus. dan aku memilih games yang sudah lama ingin kumainkan tapi aku telah lupa, tapi sepertinya kau ingat.
terima kasih banyak.

aku adalah seorang yang cerewet. hobi mengomel tentang apapun, dan mempermasalahkan apapun, aku manja, dan senang bermanja - manja padamu meski tau kamu seringnya risih bila aku seperti itu. tapi kamu tidak pernah complain sedikit pun atau pun marah. kau hanya diam mendengarkan, atau menjawab singkat semua keluhanku sambil tetap fokus pada hal yang kamu lakukan. kamu tidak pernah marah meski sering terlihat jengkel jika aku sudah mulai menggelendoti kamu.
terima kasih banyak.

insomniaku sering datang kambuhan. terkadang jika aku dilanda sulit tidur, aku habiskan malam dengan melakukan banyak hal. tapi ada kalanya aku amat sangat butuh tidur karena kegiatan esok pasti akan melelahkan aku. maka disitulah kamu, menemani aku. membaca buku sampai aku tertidur nyenyak. setelah memastikan aku benar - benar pulas, kau akan perlahan keluar dari kamarku, mematikan lampu karena aku terbiasa tidur di kegelapan, menutup pintu nyaris tanpa suara agar aku tidak lagi terbangun.
terima kasih banyak.


banyak cara menunjukkan rasa sayang, dan aku adalah orang yang sering menunjukkannya terang - terangan. tapi ada satu dua hal yang sulit untuk diutarakan dan diungkapkan langsung. contohnya segala rasa terharu dan terima kasih atas semua yang telah kamu lakukan tanpa pamrih untukku.

terima kasih banyak, aku menyayangimu. sungguh.
suatu saat nanti akan ada wanita beruntung yang akan mendampingimu, pada saat itu datang, aku mungkin akan jadi orang yang menangis paling keras.


dari aku,
seorang kakak yang manja, banyak mengeluh, cerewet dan keras kepala.
tapi aku tahu, sebagaimanapun menyebalkannya aku, kamu pasti sayang aku juga.
diperuntukkan bagi nona emansipasi masa kini, kak @knrlkst


halo kakak, masih ingat dengan saya? alhamdulillah kalau masih.
bosan ga dapat surat dari saya? saya harap tidak.


dengan datangnya surat ini, teriring rasa marah saya ke kakak. iya, marah. saya ingin protes.
kenapa? karena kakak sempat hilang dari peredaran linimasa, bikin saya cemas kakak kenapa - kenapa.
kak, saya curhat aja nih ya, waktu akun kakak masih (at)ekaotto trus nggak ngetwit aja saya udah misuh - misuh sendiri, eh tiba - tiba kakak tutup aku trus ganti baru, untung saya orangnya kepo jadi bisa nemu akun (at)knrlkst ini. kemarin - kemarin saya kangen sama kakak, nggak ada yang bisa tanggung jawab, nah susah kan kak? masa kakak tega saya jadi sedih sendiri.

oke, capek juga ya marah - marahnya. hah huh hah huh. maaf ya kak, saya ini bukan siapa - siapa tapi kok datang - datang malah ngomel. abisnya kakak gitu sih. tapi kalau marah artinya peduli, peduli tandanya sayang. iya kan? iyain aja deh kak.

sekarang kita nostalgia aja yuk? ayuk.
inget ga setahun lalu kaka yang jadi tukang pos nya saya, dan sejak saat itu saya menaruh apresiasi sama kakak. karena jujur, sejauh ini cuma kakak menurut saya selebtuit yang ramahnya nggak KW hehe :D

trus tulisan - tulisan kakak bagus2, dan bikin saya jadi terinspirasi buat nulis (lagi), dimulai dari proyek 30 hari menulis surat cinta taun lalu, saya jadi sering nulis dikit - dikit yang lain, entah flashfic, puisi asal, atau cerpen (yang pernah kakak baca, inget kaaan?)

oh iya, itu lain kali kalo ngetwit selamat pagi mohon twitnya jangan diasah dulu setajam pisau jadi nggak nyusuk perasaan banget gitu loh kak. kalo nanti yang baca pada mamam racun berjamaah trus kaka dipidana gimana? saya ini peduli loh kak, hehe.


hmm gitu aja deh, kok makin lama makin garing ya. padahal saya ini bukan kerupuk baru digoreng. pesan saya, mbokya lain kali misal mau 'menghilang' kasi tau dulu, jadi kami2 ini nggak panik nyariin :')


terima kasih, kaka beyonce penginspirasi.
bagi aku, kakak selalu jadi tukang pos yang kusayangi
(mohon maaf sebelumnya untuk abang propagandhi, bukannya saya nggak sayang lho ya, tapi belum hehehe)


dari follower yang menyayangi selalu,

@ismarestii


Kepada yang terhormat, aku
setahun kemudian



selamat sore,

bagaimana 14 januarimu? aku mengharapkan, kau akan menjawab bahwa kau baik - baik saja.

karena pada hari ini, pada 14 januariku aku luar biasa baik. bahagia. pagi ini aku dibangunkan oleh teman baikku (yang sudah seperti saudara sendiri), dan ia mengajak aku untuk berenang, beramai - ramai dengan teman - teman baikku yang lain. dan aku mengiyakan meskipun mendadak dan nyawaku bahkan belum genap separuh. aku tidak salah memutuskan, karena setelahnya kami semua bersenang - senang. aku bahkan berhasil berenang hingga mencapai tengah kolam. ini pertama kalinya bukan?

aku teringat 14 januari yang lalu, dan aku tertawa. karena dua hal. pertama, aku tertawa karena melihat betapa melankolisnya aku pada saat itu. dan aku bisa lihat betapa aku setahun lalu bersembunyi di balik kata - kata agar terlihat kuat. kedua, aku tertawa karena menyadari setahun telah berlalu, dan saat sekarang aku memikirkan hal yang menyedihkan itu lagi, sakit yang dulu kurasakan sekarang sudah tidak ada. hilang tak berasa.

lucu memang betapa hari demi hari telah mengubah kita. setahun yang lalu, aku masih mengeluhkan sakit yang sama, lelaki yang sama. namun di 14 januari ini aku telah disibukkan dengan lelaki yang berbeda. setahun yang lalu aku masih menjalani kuliah dengan keluh kesah, namun hari ini aku menjalaninya dengan santai karena telah terbiasa.

karena itu, aku menggambarkan kau (yakni aku setahun lagi) sebagai sosok yang sudah tak lagi bersedih - nestapa akan hal bertajuk cinta. dan aku menunggu kabar baik lainnya, karena aku memiliki banyak rencana hari ini. untuk kita selama setahun ke depan.

baiklah, itu saja. singkat memang, karena ini hanyalah sebuah pesan pengingat. aku menunggu laporan darimu, setahun lagi.
dan pastikan pada saat itu banyak yang harus kau ceritakan. tentang kemenangan kita di masa depan.


aku percaya itu.


terima kasih,
dan mari bersulang untuk kita, di 14 januari yang lalu, sekarang, dan berikutnya.

salam manis.
darimu, di 14 januari yang lalu.

surat singkat

by on 5:45:00 PM
Kepada yang terhormat, aku setahun kemudian selamat sore, bagaimana 14 januarimu? aku mengharapkan, kau akan menjawab bahwa kau baik - baik ...
Now and then I think of when we were together
Like when you said you felt so happy you could die
I told myself that you were right for me
But felt so lonely in your company

But that was love and it's an ache I still remember

You can get addicted to a certain kinda sadness
Like resignation to the end, always the end
So when we found that we could not make sense
Well you said that we would still be friends

But I'll admit that I was glad that it was over

But you didn't have to cut me off
Make it like it never happened and that we were nothing
I don't even need your love, but you treat me like a stranger
And that feels so rough


No, you didn't have to stoop so low
Have your friends collect your records
And then change your number
Guess that I don't need that though
Now you're just somebody that I used to know

Now you're just somebody that I used to know
Now you're just somebody that I used to know

Now and then I think of all the times you screwed me over
But had me believing it was always something that I'd done

But I don't wanna live that way
Reading into every word you say
You said that you could let it go
And I wouldn't catch you hung up on somebody that you used to know-oh-oh

But you didn't have cut me off
Make it like it never happened and that we were nothing (oh)
I don't even need your love, but you treat me like a stranger
and that feels so rough

No, you didn't have to stoop so low
Have your friends collect you records
And then change your number
Guess that I don't need that though
Now you're just somebody that I used to know

Somebody~~ that I used to know
Somebody (now your just somebody that I used to know)
That I used to know~
Somebody that I used to know
Somebody (somebody) (now your just somebody that I used to know)
That I used to know~

I used to know
That I used to know
I used to know
Somebody...



ps. yea it hurts actually hehe. and call me stupid but i do care.